PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Oleh karena itu,
pendidikan sangatlah penting. Pendidikan juga harus sesuai dengan
perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan mutu pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut, maka diperlukan
peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua fasilitas-fasilitas
penunjang pendidikan.
Salah satu fasilitas penunjang
pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan
pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan
praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah haruslah memenuhi standar
pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun
kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain
gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktek, dan tenaga laboratorium yang
kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktek siswa di
laboratorium.
Laboratorium sekolah ada beberapa
macam yaitu laboratorium Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan
laboratorium komputer. Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah
labotarorium Fisika.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah desain laboraturium yang memenuhi standar nasional?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui kriketeria desain Lab Fisika yang baik dan benar sesuai
SNI.
PEMBAHASAN
2.1. Jenis
laboratorium dan fungsinya
No.
|
Fungsi
|
|
1.
|
LaboratoriumHidrolika
|
untuk pengujian-pengujian gerakan dan
perilaku air dalam berbagai karakteristik saluran dengan model berskala penuh
atau skala model
|
2.
|
Laboratorium Fisika
|
untuk
melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa fisik suatu
produk seperti uji kebocoran, uji kekentalan, dan uji organoleptik.
|
3.
|
LaboratoriumIlmuUkur Tanah
|
untuk kegiatan pengukuran di lapangan.
Laboratorium ini menyelenggarakan kegiatan praktikum, yaitu praktikum
Pemetaan dengan materi pengukuran peta situasi serta poligon.
|
4.
|
Laboratorium
Analisa Tanah dan Tanaman
|
Laboratorium Analisa Tanah dan Tanaman
memberikan layanan analisa unsur-unsur hara tanah dan tanaman. Selain
itu juga memberikan layanan analisa fisika tanah.
|
5.
|
LaboratoriumStrukturdan Mekanika Rekayasa
|
untuk pengujian-pengujian berbagai
struktur maupun elemen struktur dengan model berskala penuh atau skala model
|
6.
|
Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan
|
Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan
memberikan layanan analisa produk-produk pangan seperti vitamin dan
mineral. Selain itu juga memberikan Program Pelatihan HACCP bekerjasama
dengan instansi/ lembaga terkait.
|
7
.
|
Laboratorium Komputasi
|
Laboratorium Komputasi merupakan salah
satu fasilitas andalan dan masuk program unggulan FTSP, mahasiswa diharapkan
akrab dengan teknologi komputer dan lulusan FTSP memiliki keunggulan
kompetitif dan tidak gagap teknologi ketika terjun di lapangan kerja.
|
8.
|
Laboratorium Analisa Air dan Udara
|
Laboratorium Analisa Air dan Udara
menyediakan layanan untuk menganalisa kualitas air dan udara dan juga
memberikan layanan konsultasi untuk penilaian dan pengukuran keadaan
lingkungan di lapangan.
|
9.
|
Laboratorium
Terpadu
|
Laboratorium terpadu dilengkapi dengan
fasilitas yang menunjang penelitian di bidang bioteknologi, biologi, kimia,
dan disiplin ilmu yang terkait lainnya. Fasilitas yang terdapat di
laboratorium terpadu antara lain DNA sequencer, PCR (Polymerase Chain
Reaction), Eliza Reader, Spektrofotometer UV-VIS, Ultrasonic Cleaners, HPLC
(High Performance Liquid Chromatography), GC (Gas Chromatography) dan
Regulator. Saat ini laboratorium terpadu memberikan layanan analisa PCR untuk
kebutuhan penelitian bioteknologi yang meliputi analisa RAPD (Random
Amplification of Polymorphic DNA), RT-PCR (Reverse Transcription-Polymerase
Chain Reaction), dan isolasi gen dari bakteri, tanaman, dan hewan.
|
10.
|
Laboratorium Kimia
|
untuk
melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa kimia
kualitatif (kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia) dan kimia
kuantitatif (Penetapan kadar unsur maupun senyawa, Uji mutu maupun Quality
Control).
|
11.
|
LaboratoriumMekanika Tanah
|
untuk pengujian-pengujian berbagai
jenis tanah baik di Laboratoriurn maupun di Lapangan.
|
12.
|
Laboratorium Kultur Jaringan
menghasilkan plantlets dan bibit berbagai jenis tanaman. Laboratorium
ini juga memberikan konsultasi teknis kepada siapa saja yang tertarik dengan
pengusahaan tanaman.
|
2.2. Pengertian
Laboratorium
Pembelajaran IPA yang efektif menuntut
pembelajaran konsep dan sub-konsep yang berfokus pada pengembangan keterampilan
proses melalui penelitian sederhana, percobaan, demontrasi dan sejumlah
kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan
bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas
penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah.
Laboratorium merupakan tempat dilakukannya percobaan dan
penelitian. Tempat ini dapat berupa ruang tertutup, kamar atau ruang terbuka,
atau kebun. Berdasarkan Depdikbud dalam Supriatna (2008), dalam pengertian yang
terbatas, laboratorium merupakan suatu
ruang tertutup dimana percobaan/eksperimen dan penelitian yang
dilakukan. Laboratorium dilengkapi sejumlah peralatan yang dapat digunakan
siswa untuk melakukan eksperimen atau
percobaan dalam sains, melakukan pengujian dan analisis, melangsungkan penelitian ilmiah, ataupun paraktek
pembelajaran dalam sains.
2.3. Fungsi Laboratorium Fisika
Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah
meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Fungsi laboratorium yaitu
sumber belajar dan mengajar, metode pengamatan dan metode percobaan, prasarana
pendidikan, media proses belajar mengajar.
Dalam
Syafriani (2011), secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
(1)
Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori
dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
(2)
Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
(3)
Memberikan dandan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah
dari suatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
(4)
Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
(5)
Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang
calon ilmuan.
(6)
Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh,
penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.
Sebagai
tambahan, berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2008, adapun fungsi laboratorium fisika yaitu
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang
memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas sehingga
pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan baik.
2.4.
Standar Laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Untuk
standar laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas diatur dalam
Permendiknas No 40 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK), yakni:
(1)
Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
(2)
Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang
laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m.
(3)
Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan
memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
(4)
Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel
berikut.
No.
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
|
1.
|
Perabot
|
|||
1.1
|
Kursi
|
1
buah/peserta didik,
ditambah
1 buah/guru
|
Kuat,
stabil, dan mudah
dipindahkan.
|
|
1.2
|
Meja
kerja
|
1
buah/7 peserta didik
|
Kuat
dan stabil. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan peserta didik secara
berkelompok maksimum 7 orang.
|
|
1.3
|
Meja
demonstrasi didemonstrasikan.
|
1
buah/lab Kuat dan stabil.
|
Luas
meja memungkinkan
untuk
melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan.
Tinggi
meja memungkinkan
seluruh
peserta didik dapat
mengamati
percobaan yang
|
|
1.4
|
Meja
persiapan
|
1
buah/lab
|
Kuat
dan stabil.
Ukuran
memadai untuk
menyiapkan
materi percobaan.
|
|
1.5
|
Lemari
alat
|
1
buah/lab
|
Tertutup
dan dapat dikunci.
Ukuran
memadai untuk
menampung
semua alat.
|
|
1.6
|
Lemari
bahan
|
1
buah/lab
|
Tertutup
dan dapat dikunci.
Ukuran
memadai untuk
menampung
semua bahan dan tidak mudah berkarat.
|
|
1.7
|
Bak
cuci
|
1
buah/2 kelompok, ditambah 1 buah di ruang
persiapan.
|
Tersedia
air bersih dalam
jumlah
memadai.
|
|
2.
|
Peralatan
Pendidikan
|
|||
2.1.
|
Bahan
dan Alat Ukur
Dasar:
|
|||
2.1.1
|
Mistar
|
6 buah/lab
|
Panjang minimum 50 cm,
skala terkecil 1 mm
|
|
2.1.2
|
Rolmeter
|
6 buah/lab
|
Panjang minimum 10 m,
skala terkecil 1 mm
|
|
2.1.3
|
Jangka sorong
|
6 buah/lab
|
Ketelitian 0,1 mm.
|
|
2.1.4
|
Mikrometer
|
6 buah/lab
|
Ketelitian 0,01 mm.
|
|
2.1.5
|
Kubus massa sama
|
6 set/lab
|
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
|
|
2.1.6
|
Silinder massa sama
|
6 set/lab
|
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
|
|
2.1.7
|
Plat
|
6 set/lab
|
Terdapat kail penggantung,
bahan logam 4 jenis.
|
|
2.1.8
|
Beban bercelah
|
10 buah/lab
|
Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa,
terdapat fasilitas pengait.
|
|
2.1.9
|
Neraca
|
1 buah/lab
|
Ketelitian 10 mg.
|
|
2.1.10
|
Pegas
|
6 buah/lab
|
Bahan baja pegas,
minimum 3 jenis.
|
|
2.1.11
|
Dinamometer
(pegas presisi)
|
6 buah/lab
|
Ketelitian 0,1 N/cm.
|
|
2.1.12
|
Gelas ukur
|
6 buah/lab
|
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml.
|
|
2.1.13
|
Stopwatch
|
6 buah/lab
|
Ketelitian 0,2 detik.
|
|
2.1.14
|
Termometer
|
6 buah/lab
|
Tersedia benang penggantung.
Batas ukur 10-110 0C.
|
|
2.1.15
|
Gelas Beaker
|
6 buah/lab
|
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml,
terdapat tiga variasi volume.
|
|
2.1.16
|
Garputala Bahan baja.
|
6 buah/lab
|
Minimum 3 variasi frekuensi.
|
|
2.1.17
|
Multimeter AC/DC
10 kilo ohm/volt
|
6 buah/lab
|
Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas
ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50
V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.
|
|
2.1.18
|
Kotak potensiometer
|
6 buah/lab
|
Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.
|
|
2.1.19
|
Osiloskop
|
1 set/lab
|
Batas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y,
tegangan masukan 220 volt,
dilengkapi probe intensitas,
tersedia buku petunjuk.
|
|
2.1.20
|
Generator frekuensi
|
6 buah/lab
|
Frekuensi luaran dapat diatur
dalam rentang audio.
Minimum 4 jenis bentuk
gelombang dengan catu daya
220 volt.
Mampu menggerakkan speaker daya 10 watt.
|
|
2.1.21
|
Pengeras suara
|
6 buah/lab
|
Tegangan masukan 220 volt,
daya maksimum keluaran
10 watt.
|
|
2.1.22
|
Kabel penghubung
|
1 set/lab
|
Panjang minimum 50 cm,
dilengkapi plug diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih,
masing-masing 12 buah.
|
|
2.1.23
|
Komponen elektronika
|
1 set/lab
|
Hambatan tetap antara
1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt masing-masing 30 buah, mencakup
LDR, NTC, LED, transistor dan lampu neon masing-masing minimum 3 macam.
|
|
2.1.24
|
Catu daya
|
6 buah/lab
|
Tegangan masukan 220 V,
dilengkapi pengaman,
tegangan keluaran antara
3-12 V, minimum ada 3 variasi tegangan keluaran.
|
|
2.1.25
|
Transformator
|
6 buah/lab
|
Teras inti dapat dibuka.
Banyak lilitan antara
100-1000.
Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.
|
|
2.1.26
|
Magnet U
|
6 buah/lab
|
||
2.
|
Alat
Percobaan:
|
|||
2.2.1
|
Percobaan Atwood Percobaan
Kereta dan
Pewaktu
ketik
|
6
set/lab
|
Mampu
menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB.
Minimum
dengan 3 kombinasi nilai massa beban.
Percobaan
Kereta dan Pewaktu ketik 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan
data GLB dan GLBB.
|
|
2.2.2
|
Percobaan Papan Luncur
|
6
set/lab
|
Mampu
menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring.
Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok minimum dengan
tiga nilai
koefisien
gesekan.
|
|
2.2.3
|
Percobaan Ayunan
Sederhana atau Percobaan Getaran pada Pegas
|
6
set/lab
|
Mampu
menunjukkan fenomena ayunan dan memberikan data pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum
dengan tiga nilai
panjang
ayunan dan tiga nilai
massa
beban.
|
|
6
set/lab
|
Mampu
menunjukkan fenomena getaran dan memberikan data pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum
dengan tiga nilai
konstanta
pegas dan tiga nilai
massa
beban.
|
|||
2.2.4
|
Percobaan Hooke
|
6
set/lab
|
Mampu
memberikan data untuk membuktikan hukum Hooke dan menentukan minimum 3 nilai
konstanta pegas.
|
|
2.2.5
|
Percobaan Kalorimetri
|
6
set/lab
|
Mampu
memberikan data untuk membuktikan hukum kekekalan energi panas serta
menentukan kapasitas panas kalorimeter dan kalor jenis minimum tiga jenis
logam.
Lengkap
dengan pemanas,
bejana
dan kaki tiga, jaket
isolator,
pengaduk dan
termometer.
|
|
2.2.6
|
Percobaan Bejana
Berhubungan
|
6
set/lab
|
Mampu
memberikan data untuk membuktikan hukum fluida statik dan dinamik.
|
|
2.2.7
|
Percobaan Optik
|
6
set/lab
|
Mampu
menunjukkan fenomena sifat bayangan dan memberikan data tentang keteraturan
hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung,
cermin cembung, lensa cekung, dan lensa cembung.
Masing-masing
minimum dengan tiga nilai jarak fokus.
|
|
2.2.8
|
Percobaan Resonansi
Bunyi
atau
Percobaan Sonometer
|
6
set/lab
|
Mampu
menunjukkan fenomena resonansi dan memberikan data kuantisasi panjang
gelombang, minimum untuk tiga nilai
frekuensi.
|
|
6
set/lab
|
Mampu
memberikan data
hubungan
antara frekuensi
bunyi
suatu dawai dengan
tegangannya,
minimum untuk
tiga
jenis dawai dan tiga nilai
tegangan.
|
|||
2.2.9
|
Percobaan Hukum Ohm
|
6
set/lab
|
Mampu
memberikan data
keteraturan
hubungan antara
arus
dan tegangan minimum
untuk
tiga nilai hambatan.
|
|
2.2.10
|
Manual percobaan
|
6
buah/percobaan
|
||
3.
|
Media
Pendidikan
|
|||
3.1
|
Papan tulis
|
1
buah/lab
|
Ukuran
minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh
peserta didik melihatnya dengan jelas.
|
|
4.
|
Perlengkapan
Lain
|
|||
4.1
|
Soket listrik
|
1
9 buah/lab
|
soket
di tiap meja peserta
didik,
2 soket di meja demo,
2
soket di ruang persiapan.
|
|
4.2
|
Alat pemadam kebakaran
|
1
buah/lab
|
Mudah
dioperasikan
|
|
4.3
|
Peralatan P3K
|
1
buah/lab
|
Terdiri
dari kotak P3K dan
isinya
tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
|
|
4.4
|
Tempat sampah
|
1
buah/lab
|
-
|
|
4.5
|
Jam dinding
|
1 buah/lab
|
-
|
|
2.5.
Desain Laboratorium Fisika
Ruangan
laboratorium fisika dibagi menjadi beberapa ruangan yaitu;
·
Ruang
persiapan
·
Ruang
penyimpanan
·
Ruang
gelap
·
Ruang
timbang
·
Ruang
praktikum
·
Kebun
sekolah (rumah kaca)
Dalam Fitriyana
(2011), ada dua desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika
tipe klasikal dan tipe kelompok.
Desain Laboratorium Fisika Tipe Klasikal
Desain laboratorium fisika tipe kelompok
2.6. Fasilitas
Laboratorium
Dalam
wujud dan pelaksanaanya, laboratorium tidak hanya harus mempunyai desain khusus
namun untuk dalam pelaksaan dan penggunaannya laboratorium harus dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas standar yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan
dalam laboratorium tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang harus dipenuhi atau
dimiliki dalam sebuah laboratorim adalah sebagai berikut :
2.6.1.
Instalasi listrik
Kebutuhan instalasi
listrik dalam laboratorium adalah untuk :
o Memberikan
penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di ruang praktikum, di ruang
guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan atau gudang
o Memfasilitasi
proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi, eksperimen dan
penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
o Memfasilitasi
pekerjaan administrasi laboratorium, yaitu untuk pemasangan mesin tik
elektronik atau komputer.
ü Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel,
sikring, lampu, saklar dan stop kontak, lebih baik kalau dilengkapi dengan
stabiliser.
ü Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit
ruangan, dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja
persiapan.
2.6.2.
Instalasi air
Ø Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan proses pembelajaran
yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara alat-alat laboratorium
yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan laboratorium, dan
untuk mencuci tangan.
Ø Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam
laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran
airnya.
Ø Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya
jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop
kontak listrik. Biasanya bak cuci di pasang di ruang guru, di bagian pinggir
ruang praktikum, di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di dekat meja
praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang persiapan dan di
gudang.
2.6.3.
Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium
dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanans bunsen
seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium
dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas
melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke
kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi
udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin
terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat
dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah
dinding atau cukup rendah.
2.6.4.
Mabeler
Yang
dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi,
lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun
karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya
memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan
mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas
mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak
dan loker, seperti yang akan dikemukakan berikut ini :
Meja
Macam-macam
meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan
dan meja tulis.
Meja
praktikum
·
Untuk
siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
·
Satu
meja untuktuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai
4 orang siswa.
·
Ukuran
meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau misalnya
tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
·
Dilengkapi
dengan instalasi listrik.
·
Sebaiknya
satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya.
Meja demonstrasi
·
Untuk
guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
·
Dipasang
di bagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
·
Ukuran
panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama
atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200 cm.
·
Dilengkapi
dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
·
Di
samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
Meja persiapan
· Untuk guru dan atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk proses pembelajaran.
· Dipasang di ruang persiapan.
· Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
· Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
Meja tulis Untuk guru.
·
Di
pasang di ruang guru di laboratorium.
· Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, lengkap
dengan laci-lacinya
Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas
kursi biasa untuk guru dan kursi praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau
mengikuti pembelajaran di laboratorium.
ü Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan.
ü Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50
cm dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25
cm.
ü Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara berisik
ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik,
kayu atau karet.
Lemari
Lemari di laboratorium terutama
dapat dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan lemari administrasi.
Lemari alat
ü Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat
laboratorium.
ü Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi yang
disimpan di ruang penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di bagian
pinggir ruang praktikum.
ü Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum, juga
dapat digunakan sebagai meja praktikum, misalnya untuk percobaan yang
menggunakan instalasi gas..
ü Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus terbuat
dari bahan yang kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya tidak dari
partikel blok atau tripleks dan multiplek yang terlalu tipis.
ü Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat-alat
biasanya berupa pintu geser.
ü Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya terbuat
dari kaca, agar mudah dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya.
ü Pintu lemari alat-alat harus dilengkapi dengan kunci yang menjamin
keamaan alat-alat di dalamnya.
ü Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang untuk
memudahkan penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang
tersedia.
Lemari administrasi
ü Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan
segala format
ü administrasi laboratorium.
ü Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam, dengan ukuran
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat.
ü Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak dibandingkan
dengan jumlah lemari alat.
ü Lemari ini disimpan di ruang guru, dan diberi kunci.
Lemari buku
ü
Digunakan untuk menyimpan berbagai buku
kepustakaan laboratorium.
ü Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak dikunci, agar
setiap pengguna laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan di dalmnya.
ü Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.
Rak
Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan
alat-alat.
·
Alat-alat
yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki kotak
khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari cuaca
dan debu.
· Rak
dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan, dan di ruang guru
Loker
·
Loker
siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk menyimpan buku
dan tas siswa di dalam laboratorium.
·
Loker
ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum.
·
Loker
di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kota dari sekat-sekat dan
tahap-tahap tanpa pintu.
·
Loker
dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal untuk siswa.
· Sebaiknya
disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
3.1. PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM
1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk kegiatan
penggunaan alat dalam kegiatan praktikum di laboratorium.
2. RuangLingkup
2.1 Prosedur ini berlaku untuk kegiatan
praktikum siswa di laboratorium di lingkungan sekolah.
2.2 Prosedur ini berlaku untuk kegiatan
praktikum rutin, penggunaan alat untuk penelitian siswa maupun guru dan
pengguna dari pihak lain.
3. Definisi
Alat
adalah kumpulan peralatan/perkakas yang digunakan dalam menunjang kegiatan
praktikum
di laboratorium.
4. WewenangdanTanggungJawab
· Kepala
Laboratorium bertanggung jawab terhadap pelaksanaan prosedur ini.
· Teknisi/Laboran
bertanggung jawab atas perawatan, penyimpanan, pendistribusian alat,dan
pemeriksaan alat.
5. BahandanAcuan
· UU
Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
· UU
RI Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
· PP Nomor: 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
6. Prosedur
6.1 Sebelum Praktik
v Kepala
laboratorium, teknisi dan analis/laboran mengadakan rapat membahas kesiapan
kegiatan praktik dua pekan sebelum kegiatan praktikum untuk siswa dilakukan;
v Kepala
Laboratorium bersama dengan teknisi/laboran mengecek kesiapan dan kelayakan
alat yang akan digunakan satu pekan sebelum kegiatan praktikum dimulai
v Kepala dan
penanggung jawab laboratorium mengecek kesiapan LKS yang akan digunakan untuk
kegiatan praktikum;
v Laboran
menyerahkan daftar bon alat kepada siswa/gosen untuk diisi alat apa yang akan
dipinjam;
v Laboran
menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok siswa;
v Siswa (ketua
kelompok)/dosen bersama dengan teknisi/analis/laboran bersama-sama mengecek
kelayakan alat yang dipinjam. Jika terjadi ketidaklayakan alat akan
dikembalikan kepada laboran/teknisi dan dicatat dalam buku kerusakan alat.
v Guru
praktikum diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum yang diketahui oleh
penanggung jawab laboratorium sebelum melakukan praktikum.
6.2 Selama Praktik
v Sebelum
masuk praktik siswa harus menggunakan jas praktik sesuai dengan ketentuan dan
tidak membawa tas masuk ke laboratorium.
v Siswa
harus mengisi buku daftar hadir yang telah disiapkan mulai jam praktik sampai
dengan selesainya praktik.
v Guru
menjelaskan cara penggunaan alat kepada siswa praktikan baik yang standart
maupun yang dipinjam sesuai dengan fungsinya;
v Siswa
menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk praktik dan diamati oleh
guru pembimbing.
6.3 Selesai Praktik
v Siswa
membersihkan alat yang telah digunakan dan mengembalikannya kepada
teknisi/laboran;
v Teknisi/Laboran
memeriksa kelayakan alat jika rusak/hilang maka teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang ditinggalkan
yang harus diganti oleh peminjam.
6.4 Lain-Lain
v Sebelum
menggunakan alat-alat praktikum, siswa
harus memahami petunjuk
penggunaan alat itu, sesuai dengan petunjuk penggunaan yang diberikan
atau disampaikan oleh penanggungjawab
praktikum;
v Siswa
harus memperhatikan dan mematuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada
badan alat;
v Siswa
harus memahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan menggunakan alat-alat tersebut hanya untuk
aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di
luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut
dan bahaya keselamatan praktikan;
v Siswa
harus memahami spesifikasi dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan menggunakan alat-alat tersebut sesuai
spesifikasi dan jangkauan kerjanya.
Menggunakan alat praktikum di luar spesifikasi dan jangkauan kerjanya
dapat menimbulkan kerusakan pada alat
tersebut dan bahaya keselamatan praktikan;
v Seluruh
peralatan praktikum yang digunakan harus dipastikan aman dari benda/logam
tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
alat tersebut;
v Tidak
melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum
yang digunakan.
3.2. .PENGELOLAAN
LABORATORIUM
a.Panduan umum keselamatan penggunaan
peralatan laboratorium.
·
Keselamatan
Pada prinsipnya, untuk mewujudkan
praktikum yang aman diperlukan partisipasi seluruh praktikan dan penanggung
jawab praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap praktikan
terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan
praktikum yang aman.
·
BahayaListrik
Ø Perhatikan
dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit breaker)
dan
cara menyala-matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan
bahaya, laporkan pada asisten/penanggung jawab praktikum.
Ø Hindari
daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/
strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas dll.
Ø Tidak
melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau
orang lain.
Ø Keringkan
bagian tubuh yang basah karena, misalnya, keringat atau sisa air wudhu
Ø
Selalu waspada
terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum. Kecelakaan akibat bahaya listrik
yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik.
Berikut
ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi:
• Jangan panik.
• Matikan semua peralatan elektronik dan
sumber listrik di meja masing-masing dan di meja praktikan yang tersengat arus
listrik.
• Bantu praktikan yang tersengat arus
listrik untuk melepaskan diri dari sumber listrik.
• Beritahukan dan minta bantuan asisten,
praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat
bahaya listrik
·
Bahaya
Api atau Panas Berlebih
Ø Jangan
membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam ruang
praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul
praktikum.
Ø Jangan
melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang
Berlebihan.
Ø Jangan
melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih
pada diri sendiri atau orang lain.
Ø
Selalu waspada
terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas
praktikum
Berikut
ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau
panas
berlebih:
ü Jangan
panik.
ü Beritahukan
dan minta bantuan asisten/penanggungjawab praktikum, praktikan lain dan orang
di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih.
ü Matikan
semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing.
ü Menjauh
dari ruang praktikum.
·
Bahaya
Benda TajamdanLogam
Ø Dilarang
membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktikum
bila tidak diperlukan untuk
pelaksanaan percobaan.
Ø Dilarang
memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll.
Ø Hindari
daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.
Ø Tidak
melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang
lain.
·
Lain-lain
Ø Dilarang
membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum dan sekitar
area ruang praktikum.
Ø
Dilarang merokok
di dalam ruang praktikum.
·
Sanksi
Pengabaian uraian panduan di atas
dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata kuliah
praktikum yang bersangkutan.
3.3.Peminjaman alat /barang/sarana dan
prasarana laboratorium.
1. Tujuan
SOP
Peminjaman Alat /Barang /Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Laboratorium
Sekolah dalam hal pertanggungjawabannya
di pegang oleh Kepala Laboratorium dan dibantu oleh masing-masing
Penanggungjawab Laboratorium. SOP ini ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang
perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam meminjam inventaris alat/barang /
sarana dan prasarana dibawah pertanggungjawaban Kepala Laboratorium dan
Penanggungjawab Laboratorium yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan.
2. Prosedur
Prosedur
peminjaman alat / barang / sarana dan prasarana ini meliputi kegiatan-kegiatan
:
a. Pengajuan Surat Permohonan
Peminjaman
Alat/Barang/Sarana
dan Prasarana yang dimiliki oleh Sekolah dan yang menjadi tanggung jawab Kepala
Laboratorium dan Penanggungjawab Laboratorium, pada dasarnya dapat dipergunakan
oleh semua civitas akademika Sekolah. Oleh karena itu semua civitas akademika
yang ingin mempergunakan alat/barang/sarana dan prasarana yang menjadi tanggung
jawab Kepala Laboratorium dan Penanggungjawab Laboratorium tersebut, haruslah
mengajukan permohonan peminjaman alat/barang/sarana dan prasarana tersebut yang
ditujukan kepada Kepala Laboratorium Sekolah.
Surat
Permohonan Pinjaman minimal berisi :
1.
Nama Peminjam
2.
Jabatan Peminjam
3.
Bagian Peminjam
4.
Alamat Peminjam
(Alamat Kampus, Ruang)
5.
Keperluan
Pinjaman : acara, waktu & tempat
6.
Lama peminjaman
7. Nama
Barang yang akan dipinjam dan jumlahnya
b. Pengesahan Permohonan Pinjaman
· Alat/Barang/Sarana dan Prasarana
milik Laboratorium Sekolah yang akan dipinjam tersebut, setelah melalui tahap
pertama yaitu pengajuan surat permohonan pinjaman yang ditujukan kepada
Penanggung Jawab Laboratorium akan segera ditindaklanjuti.
· Penanggung Jawab Laboratorium akan
memeriksa kebenaran surat permohonan pinjaman tersebut dan Penanggung Jawab
Laboratorium mempunyai hak kuasa penuh untuk menerima dan menolak setiap surat
permohonan pinjaman yang masuk terutama melihat kepentingan peminjaman
alat/barang/sarana dan prasarana, dan diketahui oleh Kepala Laboratorium. Namun
selama permohonan peminjaman tersebut untuk keperluan kegiatan Sekolah dan
bukan untuk kepentingan pribadi, maka permohonan peminjaman tersebut akan
diterima.
· Pemohon yang tertulis dalam surat
permohonan peminjaman menjadi penanggung jawab terhadap alat/barang/sarana dan
prasarana yang dipinjamnya.
c. Pengisian Surat Pinjaman
· Tahapan ketiga adalah pengisian surat
pinjaman bagi yang surat permohonan pinjaman telah di periksa dan disetujui
oleh penanggung jawab Laboratorium dan diketahui oleh Kepala Laboratorium.
d. Penyerahan Pinjaman dan Pengecekan
Awal
· Tahapan keempat adalah setelah pemohon
peminjaman mengisi surat bukti peminjaman yang terlihat pada gambar diatas,
maka langkah selanjutnya adalah menerima alat / barang / sarana dan prasarana
yang dipinjam tersebut dan melakukan pengecekan awal terhadap semua barang yang
dipinjam. Kemudian pemohon dapat mempergunakan alat / barang / sarana dan
prasarana pinjaman tersebut untuk keperluan yang dimaksud dan bertanggung jawab
penuh terhadap alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut.
e. Pengembalian Pinjaman dan
Pengecekan Akhir
· Tahapan kelima adalah setelah
selesai mempergunakan alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut,
maka pemohon pinjaman harus segera mengembalikan alat / barang / sarana dan prasarana
pinjaman tersebut dan melakukan pengecekan akhir terhadap semua barang pinjaman
tersebut harus sesuai dengan kondisi awal pada saat barang tersebut dipinjam.
· Jika ternyata pada saat
pengembalian, alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut dinyatakan
rusak, maka pemohon pinjaman harus bertanggung jawab terhadap alat / barang /
sarana dan prasarana pinjaman tersebut dan harus menggantinya.
f. Pengisian Surat Pengembalian
· Tahapan keenam yang merupakan
tahapan terakhir adalah, pemohon harus mengisi tanggal pengembalian alat /
barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut.Setelah pemohon mengisi tanggal
pengembalian, maka proses peminjaman ini dinyatakan selesai.
g. Ketentuan peminjaman bagi pihak
luar
Peminjaman
alat / barang / sarana dan prasarana bagi pihak di luar civitas akademika
sekolah, juga mengikuti prosedur yang sama yang disebutkan pada butir-butir di
atas.
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari pembahasan makalah di atas yaitu;
1. Laboratorium
ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
2. laboratorium
fisika berfungsi Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika
secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di
ruang kelas.
3. Perlengkapan
yang harus dimiliki suatu laboratorium fisika yaitu perabot, alat peraga
pendidikan, perkakas, kotak PPPK beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat
pembersih , dan kumpulan buku.
4. Ada
du jenis desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe
kalasikal dan desain laboratorium fisika tipe kelompok.
5. Suatu
labotarorium harus memiliki sistem instalasi listrik dan instalasi air serta
memiliki tempat pembuangan limbah praktek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar