KASUS PEMBELAJARAN
FISIKA
Pelajaran fisika adalah pelajaran yang banyak tidak disukai oleh siswa.
Sebenarnya plajaran fisika bisa di buat menjadi pelajaran yang menarik, karena
plajaran ini mempelajari mengenai fakta yang ada di lingkungan sekitar rumah
tinggal siswa. Materi alat ukur listrik merupakan materi yang pengaplikasianya
ada di lingkungan siswa. Karena itulah guru menjelaskan materi ini secara detail
di depan kelas.
Namun, setelah
diadakan ujian mengenai materi ini ternyata banyak siswa yang tidak lulus.
Adapun tingkat persentase kelulusan hanya 60% dengan nilai rata-rata siswa
65,66. Stelah di analisis banyak siswa yang salah menjawab mengenai cara
pemasangan alat listrik. Stelah ditelusuri teryata guru hanya mejelaskan materi
saja, tidak pernah dilakukan praktikum sehingga siswa tidak paham akan materi
tersebut. Materi pelajaran alat ukur listrik merupakan materi yang bersifat
prinsip. Bagaimanakah tindakan yang harus dilakukan guru mata pelajaran
tersebut?
Kasus tersebut masuk dalam ketegori
perbaikan.
Prosedur pelaksanaan pengajaran
remedial
1.
Penelaahan kembali kasus
dengan permasalahanya
Dilihat
dari kasus pembelajaran yang di alami siswa saat ujian mata pelajaran fisika, setelah dilakukan
identifikasi kasus dapat diketahui bahwa
terdapat 40% siswa atau sebanyak 6 siswa dari 15 siswa yang mengikuti ujian
tidak tuntas dalam ujian fisika tersebut. Anak tersebut tidak tuntas karena
mendapatkan nilai ujian mata pelajaran fisika dibawah KKM yaitu dibawah nilai
65. Letak kesalahan yang dialami oleh para siswa hampir sama, yaitu mereka
rata-rata salah menjawab pada soal-soal
yang memerlukan pemahaman dan prisip, misalnya yaitu pemasangan voltmeter dalam
rangkaian listrik. Setelah di telusuri lebih lanjut ternyata terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi kesalahan menjawab soal tersebut. Dari faktor internal
siswa yang salah menjawab tersebut karena memang mereka belum memehami materi
tersebut dan belum belajar dengan maksimal sebelum ujian dilakukan, sedangkan
dari faktor eksternal yaitu karena ujian tesebut dilakukan dengan waktu yang
singkat sedangkan soal-soal yang disajikan perlu dilakukan pemahaman sebelum
menjawabnya. Selain itu materi yang disajikan guru tidak menarik, guru hanya
menjelaskan saja tanpa pernah dilakukan praktikum ataupun demonstrasi,
sedangkan materi yang diajarkan memerlukan pemahaman yang mendasar mengenai
prinsip-prinsip pemasangan alat ukur listrik. Dari beberapa hal di atas maka 6
siswa yang belum tuntas harus mengikuti pembelajaran remedial untuk mencapai
KKM dan dapat melanjutkan ke materi berikutnya.
- Pemilihan alternatif tindakan
Berdasarkan langkah pertama , kasus pembelajaran yang
di alami siswa memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan pola
strategi/ metode/ teknik belajar yang efektif dan efisien. Alternatif tindakan
yang dapat dilakukan oleh guru bidang study fisika tersebut yaitu pertama
menginformasikan kepada keenam siswa yang belum tuntas untuk mengikuti
pembelajaran remedial dan guru juga mengulas kembali materi pembelajaran yang
telah di ujikan sebelumnya. Dalam analisis kasus diketahui faktor yang
mempengaruhi ketidaktuntasan siswa yaitu waktu yang tidak sesuai dengan soal
yang disajikan saat ujian, untuk itu pada tahap ini guru harus membuat soal
kembali sesuai dengan materi yang belum di capai siswa dan kemudian
menganalisis tingkat kesulitan soal dengan alokasi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikanya. Selain itu guru seharusnya mengubah metode pembelajaran yang
digunakan, tidak hanya dengan ceramah saja, namun harus dilakukan juga
praktikum agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Jadi penyelesaian
kasus tersebut adalah perbaikan terhadap teknik, metode dan model pembelajaran
yang dilakukan oleh guru tersebut. Setelah hal tersebut disiapkan maka siswa
yang belum tuntas tersebut diharuskan mengikuti pembelajaran remedial dan
mendapat nilai di atas KKM.
- Pelaksanaan layanan pengajaran remedial
Pelaksanaan remedial ini bertujuan agar keenam siswa yang belum tuntas dapat
mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari materi
pembelajaranya dan agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman
mereka sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Tujuan tersebut dapat
tercapai apabila guru dapat mengunakan metode dan model pembelajaran yang
sesuai dengan keadaan siswanya. Dalam kenyataannya metode dan teknik yang
digunakan guru belum sesuai dengan keadaan siswa, hal ini ditandai dengan
terdapatnya 6 siswa yang belum mencapai KKM setelah ujian dilakukan. Dari
analisis terlihat bahwa penyajian materi yang kuramg menarik berakibat siswa
kurang tertarik untuk mempelajari materi secara mendalam dan kurangnya analisis
guru terhadap waktu penyelesaian di banding dengan jumlah soal dan tingkat
kesulitan soal membuat siswa tidak dapat mengerjakan soal secara maksimal.
Sehararusnya dalam penyampaian materi guru harus membuat metode penyampaian
semenarik mungkin sehingga siswanya dapat tertarik untuk mempelajari materi
tersebut. Selain itu untuk materi pembelajaran fisika yang merupakan penerapan
seperti pada kasus ini, sebaiknya guru mengunakan metode praktikum, karena
dengan metode praktikum siswa akan terlibat langsung dalam materi dan pengaplikasianya,
merka tidak hanya berandai-andai saja sehingga pemahaman materi yang
disampaikan akan lebih banyak diserap oleh siswa-siswanya.
- Mengadakan pengukuran kembali hasil belajar
Setelah melaksanakan pembelajaran remedial, pada tahap ini guru
memberikan pengukuran kembali (tes) kepada siswa yang belum tuntas untuk
mengetahui tingkat prestasi siswa tersebut setelah mengikuti pembelajaran
remedial. Untuk mengukur prestasi belajar siswa yang belum
tuntas, guru dapat melakukan ujian ulang
pada keenam siswa yang belum tuntas tersebut. Pengukuran ini dapat dilakukan
setelah meteri yang telah diberikan kepada siswa dirasa cukup dan siswa dapat
memahami materi tersebut. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan materi yang
sama dan soal yang hampir sama dengan ujian yang telah dilakukan sebelumya.
Pelaksanaan tes ulang dilakukan untuk memberikan informasi tentang sejauh mana
tingkat perubahan siswa terjadi setelah melakukan pembelajaran remedial.
- Mengadakan Re-evaluasi dan Re-diagnosis
Dari
langkah-langkah pempembelajaran remedial yang telah dilakukan oleh guru, dapat
diketahui bahwa dari pembelajaran remedial yang telah dilakukan keenam siswa
yang sebelumnya belum tuntas menunjukkan peningkatan prestasi dan mereka
mendapat nilai di atas kriteria keberhasilan minimum (KKM) yang ditetapkan. Hal
ini, terlihat dari tingkat kesulitan yang dialami siswa tersebut dapat diatasi
dengan pembelajaran remedial dengan metode dan model pemdelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswanya. Sehingga rekomendasi yang seharusnya dikemukakan
guru sebaga tindak lanjut dari pembelajaran
remedial kepada keenam siswa ini adalah mereka dinyatakan terminal atau selesai
dan diperbolehkan untuk melanjutkan program proses belajar mengajar utama tahap
berikutnya.