BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Sejak pertama kali manusia berada di muka bumi, mereka telah dihadapkan pada masalah dan bermaksud untuk memecahkannya, namun dalam menghadapi masalahnya, manusia memberikan reaksi yang berbeda – beda sesuai dengan cara dan kemampuan berpikir mereka. Cara dan kemampuan berpikir manusia selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh manusia, semakin lama semakin mendalam dan luas. Mulai dari zaman purba hingga zaman kontemporer atau zaman sekarang. Perkembangan ilmu di tiap – tiap wilayah atau benua yang dihuni manusia berbeda – beda, sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari manusia itu sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya selalu berusaha melangkah maju. Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina.
Sejak pertama kali manusia berada di muka bumi, mereka telah dihadapkan pada masalah dan bermaksud untuk memecahkannya, namun dalam menghadapi masalahnya, manusia memberikan reaksi yang berbeda – beda sesuai dengan cara dan kemampuan berpikir mereka. Cara dan kemampuan berpikir manusia selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh manusia, semakin lama semakin mendalam dan luas. Mulai dari zaman purba hingga zaman kontemporer atau zaman sekarang. Perkembangan ilmu di tiap – tiap wilayah atau benua yang dihuni manusia berbeda – beda, sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari manusia itu sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya selalu berusaha melangkah maju. Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman china ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman India ?
1. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman china ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman India ?
Tujuan
Dengan penulisan makalah ini juga
mempunyai maksud dan tujuan agar para guru-guru, khususnya guru fisika dapat mengetahui berbagai sejarah dan
perkembangan ilmu fisika.Demikian juga ketika guru menetapkan prestasi
ideal siswanya. Dimana mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh guru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 India
Republik India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan
adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah
penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an.
Ekonomi India adalah
terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya
beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
India, negara dengan sistem demokrasi
liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang
penting, memiliki kekuatan militer terbesar
dan memiliki kemampuan
senjata nuklir.
Terletak di Asia Selatan
dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India,
India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia
membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina, Myanmar.
Banglades,
Nepal,
Bhutan,
dan Afganistan.
Sri Lanka,
Maladewa,
dan Indonesia
adalah negara kepulauan yang bersebelahan.
India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Indus dan
merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme,
dan Sikhisme.
Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya
sebelum meraih kemerdekaan pada 194.
Motto: SatyamēvaJayatē
Bahasa Sansekerta: Hanya Kebenaran yang Berjaya
Bahasa Sansekerta: Hanya Kebenaran yang Berjaya
Ibu kota New Delhi
Kota terbesar Mumbai (Bombay)
Bahasa resmi
Hindi,
Inggris
dan 21 bahasa lainnya
-
Deklarasi 15 Agustus
1947
-
Republik 26 Januari
1950 Luas
-
Total 3,287,590 km2 (7)
-
Perkiraan 2006 1.098.577.839 (2)
-
Sensus 2001
1.027.015.247
-
Per kapita
US$3.019 (120) Mata uang
Rupee
(Rs.)
India memiliki ekonomi yang berada dalam urutan ke-10
dalam konversi mata uang dan ke-4 terbesar dalam PPP. Dia memiliki rekor
ekonomi dengan pertumbuhan tercepat sekitar 8% pada 2003. Dikarenakan
populasinya yang besar, namun pendapatan per kapita India berdasarkan PPP hanya
AS$3.262, berada di urutan ke-125 oleh Bank Dunia.
Cadangan pertukaran asing India sekitar
AS$143 miliar. Mumbai
merupakan ibu kota finansial negara ini dan juga merupakan rumah dari Reserve Bank of India dan Bombay Stock Exchange.
Meskipun seperempat dari penduduk India masih hidup di bawah garis kemiskinan,
jumlah kelas menengah yang besar
telah muncul karena cepatnya pertumbuhan dalam industri teknologi informasi.
Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari pertanian,
namun sekarang ini hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting
lainnya termasuk pertambangan, petroleum, pengasahan berlian,
film, tekstil,
teknologi informasi, dan kerajinan tangan.
Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota utamanya. Tahun-tahun
belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam perangkat lunak
dan business process
outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2 miliar pada 2004-2005. Dan ada juga banyak
industri skala kecil yang meyediakan lapangan kerja yang stabil bagi penduduk
di kota kecil dan pedesaan.
Meskipun India hanya menerima sekitar tiga juta
pengunjung asing setiap tahun, pariwisata tetap penting tapi masih sumber
pendapatan nasional yang belum berkembang. Pariwisata menyumbangkan 5,3 persen dari
PDB India. Partner perdagangan utama India termasuk Amerika Serikat,
Jepang,
Republik Rakyat Cina dan Uni Emirat Arab.
Ekspor utama India
termasuk produk pertanian, tekstil, batu berharga dan perhiasan, jasa perangkat
lunak dan teknologi, hasil teknik, kimia, dan hasil kulit sedangkan komoditas
impornya adalah minyak mentah, mesin, batu berharga, pupuk, kimia. Pada tahun
2004, total ekspor India berjumlah AS$69,18 miliar sedangkan impor sekitar
AS$89,33 miliar.
Arsitektur India sangat melambangkan kebinekaan
kebudayaan India. Sebagian di antaranya, termasuk monumen megah seperti Taj Mahal
dan bangunan berarsitektur arsitektur
MughalMughal dan India Selatan merupakan
campuran dari tradisi kuno dan beraneka ragam tradisi lokal dari berbagai wilayah
di India dan luar negeri. Arsitektur
vernakular juga menunjukkan variasi regional yang mencolok.
2.1.Sejarah di India
Sejarah
India
dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian
barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM.
Peradaban Zaman Perunggu
runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada
abad ke-6 SM, Mahavira
dan Gautama Buddha
lahir. Pada tanggal 15 Agustus 1947,
India merdeka dari Britania Raya dan Nehru terpilih sebagai
Perdana Menteri India yang pertama.
Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah
peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus
dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan
dan India
barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya
disebut Harappa,
atau juga Peradaban Indus Sarasvati
karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir
1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat
wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.
Sebuah peradaban tinggi bernama Harappa pernah berada di India pada ribuan
tahun yang lalu dengan lay-out kota yang sangat canggih.
Asal
mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota
peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai
India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan
kota Harappa dipropinsi Punjabi.
2.1.2
Peradaban
di India
Daerah India merupakan salah satu
tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia.Daerah India
merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua.
Disebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi
pemisah India dengandaerah lainnya di Asia.Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu
Kush terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar inilah yangdilalui oleh masyarakat
India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia.
Ditengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi
India menjadidua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India
bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra.
Daerah itu merupakan daerah yang subursehingga sangat padat penduduknya. Di
daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia,yaitu peradaban Lembah
Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.
Sungai Gangga juga dianggap keramat
dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, ³air Sungai
Gangga´ dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
2.1.3
Sejarah Perkembangan Sains di India
Sejarah
ilmu di india bias dibedakan ke dalam dua babak, yakni sebelum dan sesudah
adanya pengaruh peradaban Yunani. Peradaban di Lembah Indus (sekarang Pakistan)
sudah berkembang kira-kira sejak 3000 SM. Pada 200 SM, ketika Yunani bias
dibilang belum beradab sama sekali, kebudayaan ini sudah punah.
Kitab
suci seperti Vega, Bhagavad Gita,
serta Upanishad merupakan adikarya
dari masa ini. Meskipun hanya sedikit peninggalannya, ada tanda-tanda mereka
telah memakai system bilangan decimal. Mereka juga sudah mengenal prinsip yang
serupa dengan “dalil Phytagoras” untuk menghitung sisi panjang segitiga
siku-siku, jauh sebelum Phytagoras menemukannya. Kaidah ini perlu untuk
menentukan ukuran altar.
Di dalam
Veda tidak ada tanda-tanda bahwa mereka telah mengenal planet. Seandainya
mencurahkan sedikit saja perhatian terhadap langit malam, mereka akan melihat
bahwa setiap malam posisi planet bergeser terhadap bintang-bintang. Barangkali
hal ini adalah dampak kepercayaan Hindu bahwa segala sesuatu yang tampak hanya
maya belaka. Manusia menganggap planet-planet itu ada karena tidak tahu bahwa
semua itu semu.
Timur
Tengah bukan satu-satunya korban keganasan Iskandar Al Akbar (Alexander Agung)
dari Yunani. Pada 327 SM sebelum masehi ia menyerbu India juga, yang kemudian
menyalakan kembali kebudaan ilmiah India. India kemudian mengembangkan
astronomi dari ilmuwan Yunani. Astronom di Varahamihira (sekitar 505 M) menulis
tentang bola dan lingkaran di langit, sistemnya mirip dengan yang pernah di
kembangkan di Yunani sebelumnya.
Hubungan
kebudayaan masa itu tidak hanya terbatas dengan Yunani. Sejak abad ke 2 ada
pertukaran pengetahuan dengan Negara tetangga, Cina, melalui Paramisionaris
Budha yang pergi kesana. Dalam bidang kimia, atau lebih tepat disebut alkimia,
ada upaya untuk menemukan rai dmuan hidup kekal di labolatorium. Sebagaimana
terjadi di Cina dan juga di Eropa, di India ramuan jenis ini dihubungkan dengan
pembuatan emas, yakni mencampur air raksa dan balarang. Kedua unsur itu
mencerminkan penyatuan sifat kelelakian dan kelelakian. Demikianlah yang
terjadi pada tahap-tahap awal perkembangan, antara ilmu alam dan ilmu sihir
selalu berhubungan erat.
Kekuatan
India terutama pada matematika. Selain mengembangkan system bilangan decimal
yang sekarang lazim dipakai, mereka juga menyumbang penemuan yang paling
mengesankan, yaitu bilangan nol. Mereka juga menguasai persamaan aljabar umum
yang cukup rumit pula. Menurut Aryabhatas bersaudara (475 – 550 M) ialah yang
pertama kali menggunakan sinus sudut.
I
2.2
Cina
Republik Rakyat China (RRC), lebih
dikenali dengan nama China saja,
ialah sebuah negara di Asia
Timur yang merupakan negara paling ramai penduduknya di dunia dengan
diduduki lebih 1,300 juta orang, iaitu kira-kira satu
perlima manusia di bumi. Republik Rakyat China ialah negara kedua terbesar di dunia dari segi
keluasan tanah serta dianggap sebagai negara ketiga atau keempat terbesar dari segi jumlah
keluasanChina diperintah oleh Parti Komunis China di bawah sistem satu parti, dan berbidang kuasa
di 22 wilayah (provinsi), lima kawasan berautonomi, empat perbandaran tadbiran langsung (Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Chongqing), dan dua kawasan pentadbiran khas yang berautonomi
tinggi (Hong Kong dan Macau). Ibu negara RRC
ialah Beijing.
Pada
keluasan kira-kira 9.6 juta kilometer persegi (3.7 juta batu persegi), RRC
ialah negara ketiga atau keempat terluas di dunia dari segi
keluasan keseluruhan, dan negara kedua terbesar dari segi keluasan
daratan. Lanskapnya dipelbagaikan dari tanah hutan steppe dan gurun (Gobi dan Taklamakan) di bahagian utara
yang kering bersebelahan dengan Mongolia dan Siberia di Rusia, hingga ke
hutan-hutan subtropika di bahagian selatan
yang lembap bersebelahan dengan negara-negara Vietnam, Laos, dan Myanmar. Rupa bumi di
bahagian baratnya tinggi dan berceranggah, dengan banjaran-banjaran Himalaya dan Tian Shan yang membentuk
sempadan semula jadi China dengan India dan Asia Tengah, berbeza sekali
dengan pinggiran laut timur tanah besar China yang bertanah dan digarisi pantai
sepanjang 14,500 kilometers (9,010 bt) di tepi Laut China Selatan di tenggara dan Laut China Timur di timur yang juga
terletaknya Taiwan, Korea, dan Jepang.
2.2.1
Sejarah Cina
Selepas Perang Dunia Kedua, Perang Saudara China meletus antara Parti Komunis China (CCP) dan Parti Negara China (KMT). Perang itu
berakhir dengan pengunduran KMT ke pulau Taiwan dan beberapa cebislan pulau
provinsi Fujian. Pada tarikh 1
Oktober 1949, Mao Zedong dengan bangganya
telah mengistiharkan penubuhan negara baru komunis Republik Rakyat China
dengan tangisan air mata dan berkata 'Orang China telah berdiri'.
Rancangan sosioekonomi
yang bergelar Kemaraan Raksasa mengakibatkan seramai 36 juta rakyat
terkorban. Pada tahun 1966, Mao dan sekutunya melancarkan Revolusi Kebudayaan yang berkekalan
sehingga Mao meninggal dunia sepuluh tahun kemudian. Revolusi Kebudayaan yang
didorong oleh pergelutan kuasa di dalam Parti Komunis serta kegerunan terhadap
kuasa Kesatuan Soviet, mengakibatkan
pergolakan hebat dalam masyarakat negara China. Pada tahun 1972, di kemuncak perpecahan China-Soviet, Mao dan Zhou Enlai menyambut kunjungan Presiden Richard Nixon di Beijing untuk menjalin
hubungan diplomatik dengan Amerika Syarikat. Pada tahun yang sama, RRC diterima menganggotai
Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu lalu mengambil alih tempat Republik China
untuk keahlian negara China di PBB, serta keahlian tetap Majlis Keselamatan
PBB.
Setelah Mao meninggal dunia pada tahun 1976 di samping Geng Berempat ditahan atas
keterlampauan Revolusi Kebudayaan, Deng Xiaoping pantas merampas kuasa dari Hua Guofeng yang dilumaskan sebagai pengganti Mao.
Biarpun tidak pernah mengetuai Parti atau negara itu sendiri, namun Deng
sebenarnya menjadi "Pemimpin Agung China" ketika itu; pengaruhnya
dalam Parti membawa kepada pembaharuan ekonomi yang mengagumkan di negara.
Lama-kelamaan, Parti Komunis melonggarkan kawalan kerajaan terhadap kehidupan
peribadi rakyat jelatan, maka dimansuhkannya komun-komun rakyat disusuli pemberian
pajakan tanah kepada para petani yang sungguh banyak meningkatkan galakan dan
pengeluaran pertanian. Hasil peristiwa-peristiwa inilah China beralih dari
ekonomi terancang menjadi ekonomi campuran yang semakin terbuka persekitaran pasarannya,
iaitu sistem yang diistilahkan sebagai "sosialisme pasaran" oleh sesetengah
pihak, dan secara rasminya "Sosialisme bercirikan China" oleh kerajaan
RRC. RRC menggubal perlembagaan terkininya pada 4
Disember 1982.
Pada tahun 1989, kematian seorang pegawai penyokong reformasi, Hu Yaobang, sedikit sebanyak mengapi-apikan tunjuk perasaan besar-besaran di
Dataran Tiananmen, di mana para mahasiswa dan lain-lain menghabiskan
berbulan-bulan untuk berkempen demi peningkatan hak demokrasi dan kebebasan bersuara. Malangnya, mereka
semua ditumpaskan pada 4 Jun apabila askar-askar dan kenderaan Tentera Pembebasan Rakyat tiba untuk
membersihkan dataran secara paksa sehingga ramai nyawa yang terkorban. Kejadian
ini diwar-warkan ke merata dunia lalu menarik kecaman antarabangsa serta
sekatan-sekatan dikenakan terhadap kerajaan China.
Presiden Jiang Zemin dan Perdana Menteri Zhu Rongji, kedua-duanya bekas datuk bandar Shanghai,
menjadi pemimpin RRC pasca-Tiananmen pada 1990-an. Sepanjang sedasawarsa
pentadbiran Jiang Zemin, prestasi ekonomi RRC berjaya mengeluarkan 150 juta
orang petani dari kancah kemiskinan serta menampung kadar pertumbuhan KDNK purata tahunan
sebanyak 11.2%. Negara China secara rasminya menyertai Pertubuhan Perdagangan Sedunia pada tahun 2001.
Sungguhpun memerlukan
pertumbuhan ekonomi untuk memacu pembangunan, namun kerajaan RRC mula bimbang
bahawa pertumbuhan ekonomi pesat telah menjejaskan kekayaan sumber dan alam
sekitar negara, apatah lagi sesetengah kelompok masyarakat tertentu tidak
menikmati faedah pembangunan ekonomi negara dengan secukupnya. Hasilnya, di
bawah kepimpinan Presiden Hu
Jintao dan Perdana Menteri Wen
Jiabao, RRC telah melaksanakan dasar-dasar untuk menangani hal-hal
kesaksamaan agihan sumber, namun kesan positifnya masih dalam penantian. Lebih
40 juta petani telah dipindahkan dari tanah masing-masing, atas nama
pembangunan ekonomi antara lainnya, sehingga mengundang 87,000 kes tunjuk
perasaan dan rusuhan di seluruh China pada tahun 2005. Bagi kebanyakan penduduk
bandaraya terbesar RRC, taraf
hidupnya menikmati peningkatan yang amat mengagumkan serta meluasnya
kebebasan ke sana sini, namun kekangan politik kekal ketat dan kawasan luar
bandar masih kemiskinan.
2.2.2
Belenggu
Budaya Cina
Banyak
teknologi yang nampaknya lebih dahulu muncul di Cina dibanding Eropa atau
daerah lain. Diantara teknologi yang dimaksud adalah tembikar yang sangat halus
(abad ke-7), kertas (abad ke-2) dengan percetakan (dikembangkan sejak abad ke-9
sampai abad ke-15), magnet untuk menuntun pelayarn di tengah laut (abad ke-11),
mesiu (abad ke-7) dan penerapannya ke dalam senapan (abad ke-13), serta meriam
besi (abad ke-14).
Walaupun
demikian kebudayaan Cina tidak pernah menilai tinggi pekerjaan tangan, sehingga
tidak pernah terjadi pertemuan gagasan antara cendikiawan dengan insinyur.
Barangkali ini terkait dengan tidak adanya dorongan kuat dalam perdagangan dan
kebudayaan komersial untuk mencari laba, berbeda dengan di Eropa dan di Yunani.
Dirumuskan lain, salah satu d orongan yang penting untuk menemukan “cara yang
terbaik” untuk setiap persoalan, tidak muncul di Cina.
Teknologi
Cina tetap mengagumkan, tapi tidak pernah berpadu dengan ilmu untuk melahirkan
ilmu yang modern. Kondisi social setempat kurang membantu. Kontras dengan di
Eropa, yang pada masa Renaisans mempunyai kebudayaan yang serba komersial, Cina
adalah Negara yang birokratis-pedesaan.
Walaupun
tidak kuat, ilmu tetap muncul di Cina, dan bukan hanya yang bersifat spekulatif
belaka. Sekali lagi, yang memainkan peran penting adalah penguasa. Dia berkuasa
untuk menentukan sistem penanggalan. Kalender itu dipakai untuk menunjukkan
hari – hari bertuah untuk kegiatan resmi. Menilik sejarah di berbagai tempat,
astronomi dengan astrologi memang berkelindan erat dengan masa lalu, ikatan
yang baru dibebaskan di Eropa abad ke- 17.
Para ahli
di Cina sudah membuat pengamatan terhadap langit malam dengan teliti. Gerhana,
misalnya, sudah mulai dicatat pada 1500 SM, dan kehadiran komet sudah ditulis
pada 700 SM. Syi Syen (sekitar 350 SM)
telah memetakan lebih daripada 800 bintang. Mereka dapat menentukan kedudukan
benda langit dalam suatu kerangka acuan berdasarkan Bintang Kutub Utara,
sejenis system yang baru mulai dipakai di Eropa setelah revolusi ilmiah pada
abad ke-17. Pada 336 SM Hu His menemukan gejala “presesi ekuinox”. Hasil
pengamatan langit oleh ahli falak Cina dituangkan dalam bentuk aljabar, berbeda
dengan orang Yunani yang memakai geometri.
Para
pengamat di Cina pada umumnya kurang berpendidikan dan dipandang sebelah mata
oleh para filsuf. Itulah sebabnya mereka tidak sampai mengembangkan sebentuk
gambaran mengenai struktur alam-semesta berdasarkan pengamatan empiris. Oleh
karena itu setali 3 uang dengan Mesopotamia, konsep kosmos di Cina tidak
dirumuskan oleh ahlinya, ahli falak,
melainkan oleh para filsuf, yang merendahkan para pengamat dan lebih
suka berspekulasi. Berbeda dengan Ptolemeus dan rekan-rekannya di Yunani, yang
bergumul dengan data yang mereka miliki untuk menciptakan sebentuk alam semesta
“berola” (yang sebetulnya jauh terlalu kecil dan juga masih kaku), orang Cina
tidak berpikir secara mekanistis dan geometris.
Pada masa
dinasti Han berkuasa (202 SM-220 SM) sudah dikenal 3 bentuk kosmos, pertama
kosmos Ka Thien yang mengusulkan system “langit setengah bola”. Langit
digambarkan sebagai setengah bola, yang terangkai 80.000 Li (40.000 kra) dari
bumi dengan bentuk seperti mangkok terbalik. Kedua kosmos Hun Thien yang
menggambarkan seluruh alam semesta bagaikan bola yang lebih besar lagi, boal
dengan garis tengah 2 juta Li (1 juta km). ketiga kosmos Hsuan Yeh, yang
menyatakan bahwa alam semesta tak terhingga besarnya, hamper seluruh kosong dan
tidak berbentuk. Pandangan ketiga jelas sudah dekat sekali dengan pengertian
kosmos modern, tapi disusun bukan berdasarkan data.
2.2.3
Mohis
dan Taois: Layu Sebelum Berkembang
Kesenjangan antara para cendikiawan dengan para tukang dan
pengamat menyebabkan ilmu di Cina tidak berkembang. Ironisnya, sudah ada dua
kelompok, Mohis dan Taois yang mungkin bisa menjembatani kesenjangan ini. Tapi
dua kelompok ini keburu dikucilkan, dan punahnya tradisi mereka tidak mengubur
jurang itu.
Kaum Mohis adalah pengikut Mo Ti selama periode “Negeri
Berperang” (Warring States, 480-221
SM). Mereka termasyur sebagai juru damai dan berwatak ksatria. Mereka banyak
menggunakan filsafat ilmu dengan pertanyaan pokok “bagaimana manusia dapat
memperoleh pengetahuan yang pasti mengenai alam?”
Kaum Mohis pernah membuat percobaan dengan cermin datar maupun
lengkung, dan juga percobaan dengan katrol. Kendati demikian mereka tidak
berani meleparkan teori, misalnya tentang sifat cahaya. Lebih daripada itu,
tradisi eksperimen mereka cepat punah.
Pada masa Wangsa Han berkuasa (202 SM-220 M) muncul aliran
Taois. Mereka ingin merambah jalan yang benar dengan kembali ke alam terbuka sebagai petapa.
Mereka banyak membuat percobaan ahlikimia. Sama seperti ahli pra-kimia di
India, Islam, dan Eropa, mereka juga berusaha untuk membuat emas dari air raksa
dan belerang, untuk memperoleh jamu hidup kekal.
Upaya itu didorong oleh filosofi mereka tentang dua gaya, yaitu Yin (mewakili asas wanita,gelap, dingin
dan sebagainya) dan Yang (lelaki,
terang, panas dan sebagainya). Mereka percaya pada lima unsur –air, api, kayu,
logam dan tanah.
Sepertinya lima unsur ini ini mereka kembangkan terpisah dari
Yunani. Orang Yunani percaya pada empat unsur pokok, yaitu air, api, udara, dan
tanah,di mana eter (atau ruang) menjadi wadahnya. Apakah keyakinan terhadap
unsur – unsur tersebut menghambat atau mendukung perkembangan ilmu? Bias jadi
pengertian tentang unsur – unsur ini mendukung perkembangan ilmu alam karena
mencerminkan keyakinan bahwa alam bersifat tertib dan teratur. Tapi kalau
keyakinan itu dipegang membabi-buta bakal mematikan ilmu.
Kaum Taois banyak belajar tentang hal–hal yang bersifat praktis.
Selain itu, mereka selalu skeptis terhadap prasangka manusia tentang
proses-proses alamiah-sikap seperti ini semestinya menjiwai setiap fisikawan
sejati. Tapi karena kaum Taois mengasingkan diri dan masyarakat, dan juga
karena permusuhan dengan Konfusianis yang akrab dengan negara, maka pengaruh
ajaran mereka tidak bertahan lama. Lambat-laun tradisi Taois merosot.
Sejarawan Needham berpendapat bahwa seandainya Mohis (dengan
logikanya) dan aliran Taois (dengan pendekatannya kealam-semesta yang terbuka)
berpengaruh lebih lama, mungkin revolusi ilmiah terjadi di Cina sekitar abad
ke-4.
2.2.4
Budaya
menghambat ilmu
Mengapa kebudayaan Cina tidak membuahkan ilmu
modern? Salah satu sebab, bisa jadi adalah pola berpikir mereka yang lebih
bersifat organis. Mereka ingin melihat hubungan yang serba hidup dan selalu
berubah. Mereka lebih menghargai sifat (kualitas) daripada besaran (kuantitas).
Mungkin karena tidak percaya terhadap satu khalik langit dan bumi, maka meraka
tidak menganut keyakinan bahwa hanya ada satu hukum alam yang mengatur segala
sesuatu. Barangkali tidak terlalu meleset kalau dikatakan bahwa kebudayaan Cina
tidak ingin tahu tentang persoalan alam sekitar.
Ambil
misal, problem mekanika gerak, yang menjadi landasan hamper semua ilmu. Gejala
ini tidak terlihat menjadi pokok topik bahasan di Cina, padahal susah disangkal
bahwa mereka pun pernah melihat batu jatuh. Kontras sekali dengan orang-orang
di Yunani dan kemudaian di Eropa yang menjadikannya salah satu obsesi ilmu.
Perlakuan Cina terhadap matematika, menurut needham, juga sama dengan sikap
bangsa lain sebelum revolusi ilmiah. Ilmu alam terutama dipakai untuk membuat
kalender.
Memang
tidak adil kalau mengadu matematika Cina kuno dengan Eropa abad ke-19. Kalau
dibandingakan dengan matematika Eropa abad ke-16. Cina dan Erpoa tidak jauh
berbeda. Kekuatan matematika Cina kuno terletak pada aljabar. Mereka telah
menggunakan bilangan negatif jauh sebelum kebudayaan lain-hanya bilangan nol
yang mungkin mereka pinjam dari India. Kelemahannya adalah pada logika. Orang
Cina tidak memiliki logika yang ketat, misalnya seperti Euclid di Yunani.
Euclid betul-betul paham arti bukti matematis dan tidak puas sebelum menemukannya.
Boleh dikata orang Cina kuno kurang kokoh dalam berpikir sistematis dan
analitis. Mungkin penyebabnya adalah pandangan hidup meraka yang tidak
membenarkan upaya memecah-belah dunia, sekalipun hanya dalam pikir.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa India, telah menyumbang sejumlah
gagasan matematis. Pengikut Mohis dan Taois di Cina sudah menggumuli filsafat
ilmu dan sampai pada tahap eksperimen, walaupun tradisi mereka tidak bertahan
lama. Ada beberapa kemajuan dalam bidang optik dan kedokteran di dunia islam
yang melampui pencapaian Yunani.
Kemajuan dalam ilmu maupun
teknologi juga tergantung pada pertukaran budaya antar bangsa; dari Yunani dan
India, dari India ke Cina, dari Cina kembali ke Timur tengah, dari dunia islam
ke Eropa. Tanpa proses itu tidak mungkin pengetahuan bergerak sedemikian jauh.
Ada
kesenjangan antara para pemikir dengan insinyur dan pengamat dan campur baur
ilmu(dalam pengertian modern) dengan hal-hal gaib seperti sihir, alkimia,
astrologi, dan prasangka intelektual. Lebih daripada itu Cina menambah dua
persoalan lagi mengenai perkembangan kebudayaan - kebudayaan ini. Pertama, cara
berpikir mekanis dan logis perlu untuk memahami alam-sekitar secara ilmiah.
Kedua, kedudukan social ilmuwan-didukung atau diasingkan oleh masyarakat ikut
berperan juga.
Persoalan
ini terkait dengan filsafat ilmu pengetahuan alam. Menurut hemat penulis, di
sinilah kegunaan sejarah fisika, yaitu menelusuri cara berpikir dan perilaku
masyarakat yang dapat memajukan pengetahuan alam, serta yang bersifat
sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar