Rabu, 26 Desember 2012

sejarah perkembangan sains di asia


TUGAS KELOMPOK
SEJARAH FISIKA
MENGANALISIS PERKEMBANGAN SAINS DI ASIA”








Oleh : 
NAMA
NPM
PARAF
ARDI EFENDI
10330652
  1.  
FIRMAN PRASETYAWAN
10330697
2.
FENI HARDIANTI
10330665
3.
NI DESAK M.D ARTINI
10330677
4.
NOVA FADJRIN
10330678
           5.
TRI PUJONO
10330692
6.

PRODI : FISIKA B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Menganalisis perkembangan sains di Asia”. Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika.
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga terutama kepada :

1. Ibu Wari Prastiti yang telah membimbing kami.
2. Bapak dan Ibu kami, yang selalu mendoakan kami.
3. Rekan-rekan kami, yang telah memberi semangat kepada kami.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.



Metro, Desember 2012
Penyusun, Kelompok 10



…………………………




DAFTAR ISI


















BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang Masalah
Sejak pertama kali manusia berada di muka bumi, mereka telah dihadapkan pada masalah dan bermaksud untuk memecahkannya, namun dalam menghadapi masalahnya, manusia memberikan reaksi yang berbeda – beda sesuai dengan cara dan kemampuan berpikir mereka.
 Cara dan kemampuan berpikir manusia selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh manusia, semakin lama semakin mendalam dan luas. Mulai dari zaman purba hingga zaman kontemporer atau zaman sekarang. Perkembangan ilmu di tiap – tiap wilayah atau benua yang dihuni manusia berbeda – beda, sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari manusia itu sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya selalu berusaha melangkah maju.
Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina.
1.2.  Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman china ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman
India ?
3.Bagaimana perkembangan ilmu pada Zaman Jepang?

1.3. Tujuan
Dengan penulisan makalah ini juga mempunyai maksud dan tujuan agar para guru-guru, khususnya guru fisika dapat mengetahui berbagai sejarah dan perkembangan ilmu fisika.Demikian juga ketika guru menetapkan prestasi ideal siswanya. Dimana mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh guru.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 India
Republik India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan memiliki kemampuan senjata nuklir.
Terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina, Myanmar. Banglades, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.
India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Indus dan merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme. Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya sebelum meraih kemerdekaan pada 194.
Meskipun India hanya menerima sekitar tiga juta pengunjung asing setiap tahun, pariwisata tetap penting tapi masih sumber pendapatan nasional yang belum berkembang. Pariwisata menyumbangkan 5,3 persen dari PDB India. Partner perdagangan utama India termasuk Amerika Serikat, Jepang, Republik Rakyat Cina dan Uni Emirat Arab.
Arsitektur India sangat melambangkan kebinekaan kebudayaan India. Sebagian di antaranya, termasuk monumen megah seperti Taj Mahal dan bangunan berarsitektur arsitektur MughalMughal dan India Selatan merupakan campuran dari tradisi kuno dan beraneka ragam tradisi lokal dari berbagai wilayah di India dan luar negeri. Arsitektur vernakular juga menunjukkan variasi regional yang mencolok.
2.1.1. Sejarah  di India
Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddha lahir. Pada tanggal 15 Agustus 1947, India merdeka dari Britania Raya dan Nehru terpilih sebagai Perdana Menteri India yang pertama.
Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir. Sebuah peradaban tinggi bernama Harappa pernah berada di India pada ribuan tahun yang lalu dengan lay-out kota yang sangat canggih.
Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi.
2.1.2          Peradaban di India
Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia.Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Disebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengandaerah lainnya di Asia.Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar inilah yangdilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Ditengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadidua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra. Daerah itu merupakan daerah yang subursehingga sangat padat penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia,yaitu peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, ³air Sungai Gangga´ dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
2.1.3          Sejarah Perkembangan Sains di India
Sejarah ilmu di india bias dibedakan ke dalam dua babak, yakni sebelum dan sesudah adanya pengaruh peradaban Yunani. Peradaban di Lembah Indus (sekarang Pakistan) sudah berkembang kira-kira sejak 3000 SM. Pada 200 SM, ketika Yunani bias dibilang belum beradab sama sekali, kebudayaan ini sudah punah.
Kitab suci seperti Vega, Bhagavad Gita, serta Upanishad merupakan adikarya dari masa ini. Meskipun hanya sedikit peninggalannya, ada tanda-tanda mereka telah memakai system bilangan decimal. Mereka juga sudah mengenal prinsip yang serupa dengan “dalil Phytagoras” untuk menghitung sisi panjang segitiga siku-siku, jauh sebelum Phytagoras menemukannya. Kaidah ini perlu untuk menentukan ukuran altar.
Di dalam Veda tidak ada tanda-tanda bahwa mereka telah mengenal planet. Seandainya mencurahkan sedikit saja perhatian terhadap langit malam, mereka akan melihat bahwa setiap malam posisi planet bergeser terhadap bintang-bintang. Barangkali hal ini adalah dampak kepercayaan Hindu bahwa segala sesuatu yang tampak hanya maya belaka. Manusia menganggap planet-planet itu ada karena tidak tahu bahwa semua itu semu. 
Timur Tengah bukan satu-satunya korban keganasan Iskandar Al Akbar (Alexander Agung) dari Yunani. Pada 327 SM sebelum masehi ia menyerbu India juga, yang kemudian menyalakan kembali kebudaan ilmiah India. India kemudian mengembangkan astronomi dari ilmuwan Yunani. Astronom di Varahamihira (sekitar 505 M) menulis tentang bola dan lingkaran di langit, sistemnya mirip dengan yang pernah di kembangkan di Yunani sebelumnya.
Hubungan kebudayaan masa itu tidak hanya terbatas dengan Yunani. Sejak abad ke 2 ada pertukaran pengetahuan dengan Negara tetangga, Cina, melalui Paramisionaris Budha yang pergi kesana. Dalam bidang kimia, atau lebih tepat disebut alkimia, ada upaya untuk menemukan rai dmuan hidup kekal di labolatorium. Sebagaimana terjadi di Cina dan juga di Eropa, di India ramuan jenis ini dihubungkan dengan pembuatan emas, yakni mencampur air raksa dan balarang. Kedua unsur itu mencerminkan penyatuan sifat kelelakian dan kelelakian. Demikianlah yang terjadi pada tahap-tahap awal perkembangan, antara ilmu alam dan ilmu sihir selalu berhubungan erat.
Kekuatan India terutama pada matematika. Selain mengembangkan system bilangan decimal yang sekarang lazim dipakai, mereka juga menyumbang penemuan yang paling mengesankan, yaitu bilangan nol. Mereka juga menguasai persamaan aljabar umum yang cukup rumit pula. Menurut Aryabhatas bersaudara (475 – 550 M) ialah yang pertama kali menggunakan sinus sudut.


2.2      Cina
Republik Rakyat China (RRC), lebih dikenali dengan nama China saja, ialah sebuah negara di Asia Timur yang merupakan negara paling ramai penduduknya di dunia dengan diduduki lebih 1,300 juta orang, iaitu kira-kira satu perlima manusia di bumi. Republik Rakyat China ialah negara kedua terbesar di dunia dari segi keluasan tanah serta dianggap sebagai negara ketiga atau keempat terbesar dari segi jumlah keluasanChina diperintah oleh Parti Komunis China di bawah sistem satu parti, dan berbidang kuasa di 22 wilayah (provinsi), lima kawasan berautonomi, empat perbandaran tadbiran langsung (Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Chongqing), dan dua kawasan pentadbiran khas yang berautonomi tinggi (Hong Kong dan Macau). Ibu negara RRC ialah Beijing.

2.2.1     Sejarah Cina
  Selepas Perang Dunia Kedua, Perang Saudara China meletus antara Parti Komunis China (CCP) dan Parti Negara China (KMT). Perang itu berakhir dengan pengunduran KMT ke pulau Taiwan dan beberapa cebislan pulau provinsi Fujian. Pada tarikh 1 Oktober 1949, Mao Zedong dengan bangganya telah mengistiharkan penubuhan negara baru komunis Republik Rakyat China dengan tangisan air mata dan berkata 'Orang China telah berdiri'.
  Rancangan sosioekonomi yang bergelar Kemaraan Raksasa mengakibatkan seramai 36 juta rakyat terkorban. Pada tahun 1966, Mao dan sekutunya melancarkan Revolusi Kebudayaan yang berkekalan sehingga Mao meninggal dunia sepuluh tahun kemudian. Revolusi Kebudayaan yang didorong oleh pergelutan kuasa di dalam Parti Komunis serta kegerunan terhadap kuasa Kesatuan Soviet, mengakibatkan pergolakan hebat dalam masyarakat negara China. Pada tahun 1972, di kemuncak perpecahan China-Soviet, Mao dan Zhou Enlai menyambut kunjungan Presiden Richard Nixon di Beijing untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Syarikat. Pada tahun yang sama, RRC diterima menganggotai Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu lalu mengambil alih tempat Republik China untuk keahlian negara China di PBB, serta keahlian tetap Majlis Keselamatan PBB.
  Setelah Mao meninggal dunia pada tahun 1976 di samping Geng Berempat ditahan atas keterlampauan Revolusi Kebudayaan, Deng Xiaoping pantas merampas kuasa dari Hua Guofeng yang dilumaskan sebagai pengganti Mao. Biarpun tidak pernah mengetuai Parti atau negara itu sendiri, namun Deng sebenarnya menjadi "Pemimpin Agung China" ketika itu; pengaruhnya dalam Parti membawa kepada pembaharuan ekonomi yang mengagumkan di negara. Lama-kelamaan, Parti Komunis melonggarkan kawalan kerajaan terhadap kehidupan peribadi rakyat jelatan, maka dimansuhkannya komun-komun rakyat disusuli pemberian pajakan tanah kepada para petani yang sungguh banyak meningkatkan galakan dan pengeluaran pertanian. Hasil peristiwa-peristiwa inilah China beralih dari ekonomi terancang menjadi ekonomi campuran yang semakin terbuka persekitaran pasarannya, iaitu sistem yang diistilahkan sebagai "sosialisme pasaran" oleh sesetengah pihak, dan secara rasminya "Sosialisme bercirikan China" oleh kerajaan RRC. RRC menggubal perlembagaan terkininya pada 4 Disember 1982.
  Pada tahun 1989, kematian seorang pegawai penyokong reformasi, Hu Yaobang, sedikit sebanyak mengapi-apikan tunjuk perasaan besar-besaran di Dataran Tiananmen, di mana para mahasiswa dan lain-lain menghabiskan berbulan-bulan untuk berkempen demi peningkatan hak demokrasi dan kebebasan bersuara. Malangnya, mereka semua ditumpaskan pada 4 Jun apabila askar-askar dan kenderaan Tentera Pembebasan Rakyat tiba untuk membersihkan dataran secara paksa sehingga ramai nyawa yang terkorban. Kejadian ini diwar-warkan ke merata dunia lalu menarik kecaman antarabangsa serta sekatan-sekatan dikenakan terhadap kerajaan China.
  Sungguhpun memerlukan pertumbuhan ekonomi untuk memacu pembangunan, namun kerajaan RRC mula bimbang bahawa pertumbuhan ekonomi pesat telah menjejaskan kekayaan sumber dan alam sekitar negara, apatah lagi sesetengah kelompok masyarakat tertentu tidak menikmati faedah pembangunan ekonomi negara dengan secukupnya. Hasilnya, di bawah kepimpinan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao, RRC telah melaksanakan dasar-dasar untuk menangani hal-hal kesaksamaan agihan sumber, namun kesan positifnya masih dalam penantian. Lebih 40 juta petani telah dipindahkan dari tanah masing-masing, atas nama pembangunan ekonomi antara lainnya, sehingga mengundang 87,000 kes tunjuk perasaan dan rusuhan di seluruh China pada tahun 2005. Bagi kebanyakan penduduk bandaraya terbesar RRC, taraf hidupnya menikmati peningkatan yang amat mengagumkan serta meluasnya kebebasan ke sana sini, namun kekangan politik kekal ketat dan kawasan luar bandar masih kemiskinan.
2.2.2     Belenggu Budaya Cina
  Banyak teknologi yang nampaknya lebih dahulu muncul di Cina dibanding Eropa atau daerah lain. Diantara teknologi yang dimaksud adalah tembikar yang sangat halus (abad ke-7), kertas (abad ke-2) dengan percetakan (dikembangkan sejak abad ke-9 sampai abad ke-15), magnet untuk menuntun pelayarn di tengah laut (abad ke-11), mesiu (abad ke-7) dan penerapannya ke dalam senapan (abad ke-13), serta meriam besi (abad ke-14).
  Walaupun demikian kebudayaan Cina tidak pernah menilai tinggi pekerjaan tangan, sehingga tidak pernah terjadi pertemuan gagasan antara cendikiawan dengan insinyur. Barangkali ini terkait dengan tidak adanya dorongan kuat dalam perdagangan dan kebudayaan komersial untuk mencari laba, berbeda dengan di Eropa dan di Yunani. Dirumuskan lain, salah satu d orongan yang penting untuk menemukan “cara yang terbaik” untuk setiap persoalan, tidak muncul di Cina.
  Teknologi Cina tetap mengagumkan, tapi tidak pernah berpadu dengan ilmu untuk melahirkan ilmu yang modern. Kondisi social setempat kurang membantu. Kontras dengan di Eropa, yang pada masa Renaisans mempunyai kebudayaan yang serba komersial, Cina adalah Negara yang birokratis-pedesaan.
  Walaupun tidak kuat, ilmu tetap muncul di Cina, dan bukan hanya yang bersifat spekulatif belaka. Sekali lagi, yang memainkan peran penting adalah penguasa. Dia berkuasa untuk menentukan sistem penanggalan. Kalender itu dipakai untuk menunjukkan hari – hari bertuah untuk kegiatan resmi. Menilik sejarah di berbagai tempat, astronomi dengan astrologi memang berkelindan erat dengan masa lalu, ikatan yang baru dibebaskan di Eropa abad ke- 17.
  Para ahli di Cina sudah membuat pengamatan terhadap langit malam dengan teliti. Gerhana, misalnya, sudah mulai dicatat pada 1500 SM, dan kehadiran komet sudah ditulis pada 700 SM.  Syi Syen (sekitar 350 SM) telah memetakan lebih daripada 800 bintang. Mereka dapat menentukan kedudukan benda langit dalam suatu kerangka acuan berdasarkan Bintang Kutub Utara, sejenis system yang baru mulai dipakai di Eropa setelah revolusi ilmiah pada abad ke-17. Pada 336 SM Hu His menemukan gejala “presesi ekuinox”. Hasil pengamatan langit oleh ahli falak Cina dituangkan dalam bentuk aljabar, berbeda dengan orang Yunani yang memakai geometri.
  Para pengamat di Cina pada umumnya kurang berpendidikan dan dipandang sebelah mata oleh para filsuf. Itulah sebabnya mereka tidak sampai mengembangkan sebentuk gambaran mengenai struktur alam-semesta berdasarkan pengamatan empiris. Oleh karena itu setali 3 uang dengan Mesopotamia, konsep kosmos di Cina tidak dirumuskan oleh ahlinya, ahli falak,  melainkan oleh para filsuf, yang merendahkan para pengamat dan lebih suka berspekulasi. Berbeda dengan Ptolemeus dan rekan-rekannya di Yunani, yang bergumul dengan data yang mereka miliki untuk menciptakan sebentuk alam semesta “berola” (yang sebetulnya jauh terlalu kecil dan juga masih kaku), orang Cina tidak berpikir secara mekanistis dan geometris.
  Pada masa dinasti Han berkuasa (202 SM-220 SM) sudah dikenal 3 bentuk kosmos, pertama kosmos Ka Thien yang mengusulkan system “langit setengah bola”. Langit digambarkan sebagai setengah bola, yang terangkai 80.000 Li (40.000 kra) dari bumi dengan bentuk seperti mangkok terbalik. Kedua kosmos Hun Thien yang menggambarkan seluruh alam semesta bagaikan bola yang lebih besar lagi, boal dengan garis tengah 2 juta Li (1 juta km). ketiga kosmos Hsuan Yeh, yang menyatakan bahwa alam semesta tak terhingga besarnya, hamper seluruh kosong dan tidak berbentuk. Pandangan ketiga jelas sudah dekat sekali dengan pengertian kosmos modern, tapi disusun bukan berdasarkan data.

2.2.3     Mohis dan Taois: Layu Sebelum Berkembang
Kesenjangan antara para cendikiawan dengan para tukang dan pengamat menyebabkan ilmu di Cina tidak berkembang. Ironisnya, sudah ada dua kelompok, Mohis dan Taois yang mungkin bisa menjembatani kesenjangan ini. Tapi dua kelompok ini keburu dikucilkan, dan punahnya tradisi mereka tidak mengubur jurang itu.
Kaum Mohis adalah pengikut Mo Ti selama periode “Negeri Berperang” (Warring States, 480-221 SM). Mereka termasyur sebagai juru damai dan berwatak ksatria. Mereka banyak menggunakan filsafat ilmu dengan pertanyaan pokok “bagaimana manusia dapat memperoleh pengetahuan yang pasti mengenai alam?”
Kaum Mohis pernah membuat percobaan dengan cermin datar maupun lengkung, dan juga percobaan dengan katrol. Kendati demikian mereka tidak berani meleparkan teori, misalnya tentang sifat cahaya. Lebih daripada itu, tradisi eksperimen mereka cepat punah.
Pada masa Wangsa Han berkuasa (202 SM-220 M) muncul aliran Taois. Mereka ingin merambah jalan yang benar dengan  kembali ke alam terbuka sebagai petapa. Mereka banyak membuat percobaan ahlikimia. Sama seperti ahli pra-kimia di India, Islam, dan Eropa, mereka juga berusaha untuk membuat emas dari air raksa dan belerang, untuk memperoleh jamu hidup kekal.
Upaya itu didorong oleh filosofi mereka tentang dua gaya, yaitu Yin (mewakili asas wanita,gelap, dingin dan sebagainya) dan Yang (lelaki, terang, panas dan sebagainya). Mereka percaya pada lima unsur –air, api, kayu, logam dan tanah.
Sepertinya lima unsur ini ini mereka kembangkan terpisah dari Yunani. Orang Yunani percaya pada empat unsur pokok, yaitu air, api, udara, dan tanah,di mana eter (atau ruang) menjadi wadahnya. Apakah keyakinan terhadap unsur – unsur tersebut menghambat atau mendukung perkembangan ilmu? Bias jadi pengertian tentang unsur  – unsur  ini mendukung perkembangan ilmu alam karena mencerminkan keyakinan bahwa alam bersifat tertib dan teratur. Tapi kalau keyakinan itu dipegang membabi-buta bakal mematikan ilmu.
Kaum Taois banyak belajar tentang hal–hal yang bersifat praktis. Selain itu, mereka selalu skeptis terhadap prasangka manusia tentang proses-proses alamiah-sikap seperti ini semestinya menjiwai setiap fisikawan sejati. Tapi karena kaum Taois mengasingkan diri dan masyarakat, dan juga karena permusuhan dengan Konfusianis yang akrab dengan negara, maka pengaruh ajaran mereka tidak bertahan lama. Lambat-laun tradisi Taois merosot.
Sejarawan Needham berpendapat bahwa seandainya Mohis (dengan logikanya) dan aliran Taois (dengan pendekatannya kealam-semesta yang terbuka) berpengaruh lebih lama, mungkin revolusi ilmiah terjadi di Cina sekitar abad ke-4.

2.2.4     Budaya menghambat ilmu
 Mengapa kebudayaan Cina tidak membuahkan ilmu modern? Salah satu sebab, bisa jadi adalah pola berpikir mereka yang lebih bersifat organis. Mereka ingin melihat hubungan yang serba hidup dan selalu berubah. Mereka lebih menghargai sifat (kualitas) daripada besaran (kuantitas). Mungkin karena tidak percaya terhadap satu khalik langit dan bumi, maka meraka tidak menganut keyakinan bahwa hanya ada satu hukum alam yang mengatur segala sesuatu. Barangkali tidak terlalu meleset kalau dikatakan bahwa kebudayaan Cina tidak ingin tahu tentang persoalan alam sekitar.
Ambil misal, problem mekanika gerak, yang menjadi landasan hamper semua ilmu. Gejala ini tidak terlihat menjadi pokok topik bahasan di Cina, padahal susah disangkal bahwa mereka pun pernah melihat batu jatuh. Kontras sekali dengan orang-orang di Yunani dan kemudaian di Eropa yang menjadikannya salah satu obsesi ilmu. Perlakuan Cina terhadap matematika, menurut needham, juga sama dengan sikap bangsa lain sebelum revolusi ilmiah. Ilmu alam terutama dipakai untuk membuat kalender.
Memang tidak adil kalau mengadu matematika Cina kuno dengan Eropa abad ke-19. Kalau dibandingakan dengan matematika Eropa abad ke-16. Cina dan Erpoa tidak jauh berbeda. Kekuatan matematika Cina kuno terletak pada aljabar. Mereka telah menggunakan bilangan negatif jauh sebelum kebudayaan lain-hanya bilangan nol yang mungkin mereka pinjam dari India. Kelemahannya adalah pada logika. Orang Cina tidak memiliki logika yang ketat, misalnya seperti Euclid di Yunani. Euclid betul-betul paham arti bukti matematis dan tidak puas sebelum menemukannya. Boleh dikata orang Cina kuno kurang kokoh dalam berpikir sistematis dan analitis. Mungkin penyebabnya adalah pandangan hidup meraka yang tidak membenarkan upaya memecah-belah dunia, sekalipun hanya dalam pikir.

2.3    Jepang
Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur yang terdiri dari sekitar 6.852 pulau dengan pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia.
Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.
Penguasaan teknologi di Jepang tentunya didukung oleh sistem pendidikan yang bagus. Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji Sejak 1947, program wajib belajar di Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk untuk bersekolah selama 9 tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Pada tahun 2002, tingkat melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 99%, laki-laki: 99%; perempuan: 99%.
Pendidikan di Jepang sangat kompetitif, khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua peringkat teratas universitas di Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan Universitas Keio. Dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15 tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.
Sistem pendidikan tersebut di atas ternyata berhasil melahirkan ilmuwan-ilmuwan Jepang yang handal dan dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap ilmu pengetahuan serta teknologi di Jepang khususnya dan dunia pada umumnya.
2.3.1  Peranan Jepang dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pada bagian sebelumya telah diketahui bahwa Jepang memiliki suatu sistem pendidikan yang sangat bagus sehingga tidak heran jika Jepang dimasukkan dalam kelompok negara maju terutama karena penguasaan teknologi. Sistem pendidikan di Jepang telah mampu menghasilkan sumber daya manusia sebagai salah satu elemen bangsa yang mampu membuat inovasi baru di bidang teknologi.
     Perhatian pemerintah Jepang terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat tinggi. Hal ini terbukti pada tahun 1917 pemerintah mendirikan laboratorium penelitian quasigovernmental RIKEN (Institut Penelitian Fisika dan Kimia) yang bertujuan untuk memberikan dukungan teknis ke industri dan tempat untuk melakukan penelitian dasar di bidang sains. Dari West series 500 Nozomi merupakan kereta tercepat dengan profil yang sangat aerodinamis dengan bentuk seperti pantograph sehingga dapat mengurangi hambatan angin pada kecepatan yang tinggi. Pengemudi memiliki kubah kanopi yang memungkinkan visi ke depan sangat baik serta ruangan kedap suara yang luas memberikan sedikit sensasi kecepatan di dalam kereta api dan meminimalisir suara bising oleh angin.
Dalam bagian ini akan ditunjukkan beberapa contoh teknologi yang telah dikembangkan di Jepang serta profil beberapa ilmuwan Jepang yang telah berhasil memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang fisika.
Kedua aspek tersebut tentunya belum dapat mewakili semua kontribusi bangsa Jepang terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun paling tidak dapat memberikan sedikit gambaran konkrit tentang apa yang telah dilakukan sebuah bangsa untuk umat manusia di dunia.
1. Beberapa Teknologi yang Dikembangkan oleh Jepang
Banyak sekali teknologi yang telah dikembangan oleh Jepang. Teknologi tersebut tentunya berasal dari pemikiran para ilmuwan yang telah bekerja keras menemukan suatu konsep baru dalam sains sehingga dapat diwujudkan menjadi sebuah karya teknologi.
Teknologi yang berhasil dikembangkan di Jepang merupakan sebuah kontribusi positif terhadap bidang sains. Konsep sains tersebut tidak hanya dapat dikembangkan di Jepang saja namun konsep tersebut juga dapat dikembangkan di negara-negara lain. Beberapa jenis karya teknologi yang dikembangkan di Jepang antara lain:
a. Kereta Api Cepat Shinkansen
Jaringan kereta api cepat Shinkansen dikembangkan lebih dari 35 tahun dengan generasi pertamanya diluncurkan pada bulan Oktober 1964, beroperasi dari kota Tokyo ke Osaka dengan laju 200 km/jam.
Shinkansen generasi kedua diperkenalkan pada tahun 1972 yang menghubungkan antara Shin-Osaka dan Okayama. Tiga tahun kemudian menjadi diperluas ke Hakata. Sejalan dengan hal tersebut perbaikan infrastruktur yang dilakukan memungkinkan kereta api untuk bergerak dengan kecepatan sampai 220 km/jam.
Ada beberapa jenis kereta yang digunakan dalam jaringan kereta api Shinkansen, diantaranya yaitu:
JR500-Series yang berbentuk sangat ramping
JR Central seri 300 Nozomi yang memiliki kecepatan operasi maksimum 270 km/jam dan hanya memerlukan waktu tempuh dua jam 30 menit antara Tokyo dan Shin-Osaka
The JR
Pembuatan jenis-jenis kereta di atas didasarkan pada percobaan besar yang sampai saat ini masih dilakukan yaitu penggunaan teknologi pengangkatan magnet (Maglev). Teknologi ini memanfaatkan daya magnetik untuk mengangkat kereta, dan dipadukan dengan motor pendorong linear yang memberikan potensi untuk memberikan kecepatan yang lebih tinggi dengan menghilangkan gesekan dan getaran.
b. Teknologi Telekomunikasi
Teknologi telekomunikasi di Jepang semakin meningkat dengan diluncurkannya sebuah roket H-2A dengan membawa satelit eksperimental “Kizuna” dari pusat peluncuran ruang angkasa Jepang di Provinsi Kagoshima pada tanggal 23 Februari 2008. Satelit ini merupakan proyek eksperimental tercanggih guna mewujudkan sistem jaringan komunikasi internet super cepat.
Para ahli Jepang merancang Kizuna sebagai upaya untuk mewujudkan sistem komunikasi internet tanpa kabel (wireless) super cepat yang mampu menjangkau wilayah Asia Pasifik. Hal itu juga sebagai jawaban atas sulitnya pembangunan infrastruktur jaringan internet di daratan dikarenakan kondisi geografis Jepang yang bergunung-gunung dan berbatu-batu memang cukup menyulitkan bagi terlaksananya pembangunan infrastruktur jaringan internet di seantero negeri.
Kemampuan mentransfer data melalui Kizuna cukup mengagumkan, yakni sebesar 1,2 gigabit per detik. Satu gigabit = satu milyar bit per detik. Dengan kemampuan itu, Jepang juga mampu mempercepat riset pengembangan teknologi broadcasting generasi terbaru, yakni "high-definition televisions", atau kerap disebut "HD-TV".
Kecepatan transfer data internet bagi publik Jepang tergolong cepat dengan menggunakan jaringan serat optik berkecepatan transfer data minimal 100 megabit per detik (Mbps).
Pihak pembuat satelit itu mengklaim bahwa Kizuna merupakan sistem komunikasi tercepat yang ada di dunia saat ini. Manfaat lainnya dengan kapasitas transfer data super cepat itu adalah mampu mengembangkan layanan konsultasi kedokteran jarak jauh.
Satelit itu sendiri merupakan hasil kerjasama antara JAXA dan National Institute of Information and Communication Technology. Total biaya yang dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai 52 miliar yen, mulai dari riset, peluncuran hingga pengoperasiannya.
c. Teknologi robot Jepang
Cikal bakal robot di Jepang telah ada sejak zaman Edo [1603-1867] yaitu sebuah boneka mekanik yang dikenal sebagai Karakuri Ningyo. Robot mulai benar-benar dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973 oleh Professor Ichiro Kato dari universitas Waseda. Jenis-jenis robot yang telah dikembangkan di Jepang antara lain:
1) Asimo
Asimo adalah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company. Tingginya 130 cm dengan berat 54 kg. Menyerupai astronot kecil yang membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan 6km/jam. Secara resmi, nama Asimo merupakan akronim dari advance Step in Innovative Mobility. Menurut pernyataan resmi Honda pemberian nama tersebut tidak ada hubungannya dengan nama penulis science fiction dana penemu Three Laws of Robotics, Isaac Asimov.
Asimo bisa memberi respon bila namanya dipanggil, menatap wajah seorang yang sedang mengajaknya bicara dan mengenali secara cepat bunyi benda jatuh atau benturan dan menghadap kearah asal suara. Asimo dapat mengenali wajah seseorang, meskipun ia atau orang tersebut sedang bergerak. Asimo dapat mengenali kira-kira 10 orang yang namanya sudah didaftarkan dan dapat memberikan salam kepada pengunjung yang datang dan memberi informasi atas kedatangan seseorang dengan mentransmisikan pesan dan foto pengunjung serta dapat membimbing pengunjung ke tempat yang telah ditentukan.
2) Actroid
Actroid adalah robot humanoid dengan tampilan menyerupai manusia yang sesungguhnya dikembangkan oleh universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd. [disvisi animatorik Sanrio] Diperkenalkan pertama kali pada International Robot Exposition tahun 2003 di Tokyo,Jepang.
Banyak produk dengan versi yang berbeda diciptakan setelahnya. Biasanya robot ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan wanita muda keturunan Jepang. Actrod adalah contoh pelopor untuk mesin nyata yang mirip android atau gynoid dalam fiksi ilmiah. Actroid mampu berekspresi seperti mengedipkan mata, berbicara,dan bernafas. Kulit Actroid terbuat dari silicon dan tampak menyerupai kulit manusia asli. Sebanyak 47 sensor penggerak dipasangkan di bagian tubuh atas Actroid sehingga mampu bereaksi secara alami seperti manusia.
Sistem pengindraan Actroid sensor penggerak mampu membuatnya bereaksi cukup cepat untuk melakukan atau menangkis tinju. Namun sejauh ini pergerakan tubuh bagian bawah masih terbatas.
3) Q-Rio
Q-Rio atau Quest for curiosity adalah nama yang diberikan oleh Sony Dream Robot[SDR] pada robot humanoid yang diluncurkan oleh Sony untuk mengikuti kesuksesan pendahulunya, AIBO. Q-Rio memiliki tinggi sekitar 0,6 meter dengan berate sekitar 7,3 kilogram. Q-RIO mampu mengenali wajah dan suara untuk mengingat seseorang.
Sebuah video dalam situs resmi Q-RIO memperlihatkan robot itu sedang berinteraksi dengan anak-anak, Q-RIO bisa berlari dengan kecepatan 23 cm/detik .
4) AIBO
AIBO atau Artificial Intelligence Robot adalah salah satu dari beberapa jenis hewan robotic yang dirancang dan dibuat oleh Sony tahun 1999. Mampu untuk berjalan, mengenali lingkungan sekitarnya dan mengenali perintah dengan menginstall software khusus yang bernama AIBO software, AIBO memiliki kemapuan untuk ‘berkembang’ dari tahapan anak anjing sampai anjing dewasa yang dapat mengenali 100 perintah suara. Tanpa AIBO ware, AIBO hanya bisa menjalankan clinicmode dan hanya bisa melakukan gerakan sederhana.


2.3.2  Tokoh Ilmuwan Jepang dn Kontribusinya dalam Ilmu Fisika
Para ilmuwan sebagai elemen bangsa Jepang tidak kalah dalam bersaing dengan para ilmuwan yang berasal dari benua Eropa maupun Amerika. Mereka telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam ilmu sains khususnya Fisika. Berikut adalah beberapa profil ilmuwan tersebut.
a. Hantaro Nagaoka
Nagaoka menerima gelar sarjananya dalam fisika dari Universitas Tokyo pada tahun 1887, kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Jepang. Antara 1892 dan 1896, Nagaoka belajar di luar negeri di Wina, Berlin, dan Munich, di mana ia sangat terpesona oleh Ludwig Boltzmann's saja di Teori kinetik gas dan Maxwell yang bekerja pada stabilitas cincin Saturnus, dua pengaruh yang akan mengarah pada pengembangan (yang salah) model Saturnus. Tahun 1903 mengusulkan model atom yang berisi nukelus kecil dikelilingi oleh cincin elektron (saturnus). Model ini ditemukan pada tahun 1911 oleh Ernest Rutherford (Cavendish di Calmbridge, Inggris).
Dari tahun 1901 sampai 1925, Nagaoka menjabat sebagai seorang profesor fisika di Universitas Tokyo, di mana murid-muridnya antara lain Kotaro Honda dan pemenang hadiah nobel pada 1949 Hideki Yukawa.
b. Hideki Yukawa
Dibesarkan di Kyoto, Jepang, dan belajar di universitas Kyoto di kota itu. Setelah menerima gelar doktor dari Osaka ia kembali ke Kyoto dan bekerja di sana.
Pada awal 1930 Yukawa menangani masalah yang menyebabkan inti atom tetap utuh meski ada gaya tolak-menolak proton yang membangun inti itu. Interaksinya harus cukup kuat namun jangkauannya terbatas, dan Yukawa mendapatkan bahwa hal itu dapat dijelaskan menurut pertukaran partikel (meson) antara nukleon, dengan massa partikel sekitar 200 kali massa elektron.
Pada 1936, tahun setelah ia mengajukan gagasannya, partikel dengan massa madya seperti itu didapatkan dalam sinar kosmik oleh Carl D. Anderson yang juga pernah menemukan positron. Namun, partikel ini-yang saat itu dinamai muon-berinteraksi lemah dengan inti seperti yang diharapkan. Misteri ini tak terungkap sampai 1947, saat fisikawan Inggris C.F. Powell menemukan pion yang bersifat seperti yang pernah diramalkan Yukawa, namun partikel ini meluruh cepat sekali menjadi muon yang memiliki umur lebih panjang (sehingga lebih mudah dideteksi).
Yukawa menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1949 dan menjadi fisikawan pertama asal Jepang serta merupakan orang Jepang pertama yang menerima hadiah Nobel.
c. Yoshio Nishina
Fisikawan Jepang ini merupakan salah seorang rekan Niels Bohr, dan rekan dekat Albert Einstein. Nishina adalah seorang ilmuwan kelas dunia dengan kualitas kepemimpinan yang sangat baik bahkan untuk menghormati namanya maka sebuah kawah di bulan diberi nama Nishina.
Nishina melakukan riset bersama Niels Bohr di Kopenhagen pada tahun 1921 dan pada tahun 1928 ia menulis sebuah makalah tentang inkoheren atau hamburan Compton dengan Oskar Klein di Kopenhagen, dari sinilah muncul rumus Klein-Nishina berasal. Pada tahun yang sama ia kembali ke Jepang, dan mengundang beberapa sarjana Barat ke Jepang termasuk Heisenberg, Dirac dan Bohr untuk merangsang fisikawan Jepang mempelajari fisika kuantum. Pada 1946 ia dianugerahi Order of Culture oleh Kaisar Jepang.
d. Sin-Itiro Tomonaga
Lahir di Tokyo, Jepang pada 31 Maret 1906. Ia pun lulus dari the Third Higher School, Kyoto, sebuah sekolah terkenal yang telah melahirkan banyak tokoh ilmuwan maupun pemimpin bangsa di Jepang. Tomonaga menyelesaikan Rigakushi (sebutan untuk gelar sarjana Jepang) dalam bidang fisika di Kyoto Imperial University pada tahun 1929. Setelah itu ia terlibat dalam proyek riset selama tiga tahun di universitas yang sama dan kemudian ditunjuk sebagai asisten riset oleh Dr Yoshio Nishina, seorang fisikawan terkenal di institut riset fisika dan kimia, Tokyo. Di sana ia memulai penelitiannya mengembangkan teori fisika kuantum elektrodinamika di bawah bimbingan Dr Nishina. Hasil riset yang kemudian dipublikasikannya dengan judul Photoelectric Pair Creation tercatat sebagai sebuah karya penting dan terkenal pada masa itu.
Pada tahun 1937, Tomonaga meninggalkan Jepang menuju Leipzig, Jerman, untuk mempelajari fisika nuklir dan teori medan kuantum. Ia bekerja sama dengan tim teoritis Dr W Heisenberg (fisikawan terkenal, penemu teori Kuantum) dalam riset itu. Hasilnya kelak ia tuangkan dalam tesisnya untuk mendapatkan gelar Rigakuhakushi (setara dengan Doktor) dari Universitas Tokyo, Desember 1939. Setahun berselang Tomonaga memusatkan perhatian pada teori meson dan mengembangkan teori tentang struktur awan meson di sekitar nukleon. Ia bergabung dengan Universitas Bunrika (yang kemudian beralih menjadi universitas pendidikan Tokyo) sebagai profesor fisika pada tahun 1941.
Tahun 1942 ia pertama kali mengajukan formulasi kovarian relativistik dari pengembangan teori medan kuantum. Ketika negerinya terlibat perang, Tomonaga tidak menghentikan risetnya sekalipun dalam keadaan terisolasi. Saat itu di tengah berbagai keterbatasan ia tetap mampu mempublikasikan kertas kerja penting di bidang kuantum elektrodinamika. Ia berhasil memecahkan persoalan gerak elektron dalam magnetron dan juga mengembangkan teori terpadu tentang sistem yang terdiri dari resonator pandu gelombang (wave guides resonators) dan resonator rongga (cavity resonators).
Setelah perang usai, pada tahun 1949, ia diundang bergabung dengan The Institute for Advanced Study, Princeton, gudangnya para fisikawan dunia. Di sana ia menjadi orang pertama yang menjelaskan osilasi kolektif dari suatu sistem kompleks mekanika kuantum. Hasil risetnya ini menjadi pembuka bagi berkembangnya bidang baru dalam fisika kuantum: modern many-body problem. Tahun 1955, ia pun mempublikasikan teori dasar mekanika kuantum untuk gerak kolektif. Berkat risetnya yang berkesinambungan sehingga mampu menghasilkan kontribusi penting di bidang kuantum elektrodinamika yang disadari sangat mempengaruhi perkembangan fisika partikel elementer, Tomonaga dianugerahi Nobel Fisika 1965 bersama dengan Julian Schwinger dan Richard Feynman.
Selain Nobel, Tomonaga banyak memperoleh penghargaan bergengsi lainnya seperti: The Japan Academy Prize (1948); dan The Lomonosov Medal, USSR (1964). Perhargaan-penghargaan ini diperolehnya berkat berbagai karyanya dalam bidang kuantum elektrodinamika, teori meson, fisika nuklir, sinar kosmis dan banyak topik lainnya yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.. Bukunya Mekanika Kuantum yang dipublikasikan tahun 1949 sangat terkenal dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun 1963.
Tomonaga tidak lupa memperhatikan perkembangan pendidikan dan riset untuk orang-orang Jepang. Tahun 1956 sampai 1962 ia mengembangkan Universitas Pendidikan Tokyo, ia juga mendirikan Institute for Nuclear Study, di Universitas Tokyo, tahun 1955 dan memimpin The Science Council, Jepang, serta menjadi direktur The Institute for Optical Research, Universitas Pendidikan Tokyo. Dia juga memegang posisi-posisi penting di berbagai departemen untuk komisi di bidang sains dan riset dan sebagai pembuat kebijakan.
e. Leo Esaki
Leo Esaki yang juga dikenal sebagai Esaki Leona adalah Fisikawan Jepang-Amerika Serikat. Bekerja pada peralatan kristal (Dioda Semikonduktor). Ia menunjukkan bahwa besarnya hambatan listrik terkadang menurun dengan bertambahnya arus listrik melalui pendekatan mekanika kuantum. Untuk penemuannya ini, ia menerima penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1973 bersama dengan Ivan Giaever dan Brian David Josephson mengenai fenomena yang dikenal sebagai terobosan elektron (electron tunneling).
Di dalam dunia elektronika, Esaki sering dikenal dengan hasil penemuannya berupa Dioda Esaki yang dikemangkan berdasarkan prinsip dasar terobosan elektron tersebut.
f. Kosiba Masatoshi
Masatoshi lulus dari Universitas Tokyo pada 1951 dan melanjutkan riset di pendidikan sarjananya. Pada 1955, ia menerima Ph.D. dalam fisika dari Universitas Rochester, New York City.
Dari 1955 sampai 1958, ia mengadakan riset di Jurusan Fisika di Universitas Chicago sebagai Kolega Riset. Pada 1958 sampai 1963 Dr. Koshiba kembali ke Universitas Tokyo sebagai Lektor Kepala di Institut Studi Nuklir. Juga, selama masa ini, dari 1959 sampai 1962, selama meninggalkan Universitas Tokyo, ia adalah Kolega Riset Senior dengan jabatan kehormatan Lektor Kepala dan Direktur Pelaksana Laboratorium Fisika Energi Tinggi dan Radiasi Kosmik di Universitas Chicago.
Dr. Koshiba telah memainkan peranan utama dalam eksperimen fisika sinar kosmik, khususnya Kamiokande, sebuah detektor di Jepang yang dapat dengan tepat mencatat waktu kedatangan, energi, dan arah neutrino yang masuk, dan Super-Kamiokande, sebagaimana percobaan dalam fisika energi tinggi menggunakan penabrak positron-elektron dengan energi tertinggi.
g. Makoto Kobayashi, Toshihide Maskawa, dan Yoichiro Nambu
Tiga ilmuwan peneliti tersebut diberi anugerah nobel atas karya mereka yang fundamental di bidang fisika partikel. Karya tersebut memperbaiki pemahaman mengenai materi di alam semesta yaitu penjelasan mengenai anomali dalam konsep pembentukan materi di alam semesta pada saat dentuman besar 14 milyar tahun lalu.
Yoichiro Nambu diberi penghargaan atas hasil penelitiannya tahun 1960 mengenai mekanisme embiasan simetri secara spontan. Penemuanya menjadi landasan bagi model standar fisika yang merupakan sebuah teori yang menjelaskan keberadaan partikel elementer serta tiga dari empat gaya yang ada di alam semesta.
Kobayashi dan Maskawa melakukan penelitian berdasarkan teori pembiasan simetri secara spontan hingga dapat menjelaskan keberadaan partikel yang disebut quarks.

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa India, telah menyumbang sejumlah gagasan matematis. Pengikut Mohis dan Taois di Cina sudah menggumuli filsafat ilmu dan sampai pada tahap eksperimen, walaupun tradisi mereka tidak bertahan lama. Ada beberapa kemajuan dalam bidang optik dan kedokteran di dunia islam yang melampui pencapaian Yunani.
Kemajuan dalam ilmu maupun teknologi juga tergantung pada pertukaran budaya antar bangsa; dari Yunani dan India, dari India ke Cina, dari Cina kembali ke Timur tengah, dari dunia islam ke Eropa. Tanpa proses itu tidak mungkin pengetahuan bergerak sedemikian jauh.
Ada kesenjangan antara para pemikir dengan insinyur dan pengamat dan campur baur ilmu(dalam pengertian modern) dengan hal-hal gaib seperti sihir, alkimia, astrologi, dan prasangka intelektual. Lebih daripada itu Cina menambah dua persoalan lagi mengenai perkembangan kebudayaan - kebudayaan ini. Pertama, cara berpikir mekanis dan logis perlu untuk memahami alam-sekitar secara ilmiah. Kedua, kedudukan social ilmuwan-didukung atau diasingkan oleh masyarakat ikut berperan juga.Persoalan ini terkait dengan filsafat ilmu pengetahuan alam. Menurut hemat penulis, di sinilah kegunaan sejarah fisika, yaitu menelusuri cara berpikir dan perilaku masyarakat yang dapat memajukan pengetahuan alam, serta yang bersifat sebaliknya.
Jepang dikelompokkan sebagai salah satu negara maju karena menguasai teknologi. Teknologi yang tercipta tersebut adalah hasil pemikiran para ilmuwan sebagai salah satu elemen bangsa. Mereka telah bekerja keras untuk menemukan inovasi baru di bidang sains. Dengan memiliki sistem pendidikan yang baik serta dukungan dari kebijakan pemerintah akan menghasilkan para ilmuwan yang kompeten di bidangnya. Dari para ilmuwan inilah suatu bangsa dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tercipta karya teknologi baru yang inovatif dan akan menjadikan suatu negara mejadi negara maju.

DAFTAR PUSTAKA


Gerry van klien.2004.revolusi fisika;dari alam ghaib ke alam nyata. KPG: Jakarta